Kaltimtoday.co, Tenggarong — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tenggarong tidak main-main dalam menciptakan situasi lapas yang aman. Hal ini terbukti dengan langkah nyata seperti kegiatan razia rutin kamar hunian setiap minggu. Kemudian, pengambilan sampel tes urine terhadap warga binaan dan petugas secara acak setiap bulannya.

"Seluruh langkah tersebut sebagai upaya deteksi dini gangguan keamanan," ujar Kalapas Tenggarong Agus Dwirijanto, Senin (5/9/2022).

Lapas Tenggarong berkomitmen zero pelanggaran yang melibatkan warga binaan dan petugas. Apabila terdapat pelanggaran, ada mekanisme penjatuhan hukuman disiplin sesuai dengan aturan yang berlaku.

 

Baca Juga: Di Balik Bui, Warga Binaan Jadi Barista The Bengkers Coffee Lapas Tenggarong

Baca Juga: 57 Santri Warga Binaan Lapas Tenggarong Ikuti Uji Tahfidzul Quran 

Baca Juga: IKN Berdampak terhadap Peningkatan Produk UMKM di Kutai Kartanegara 

Baca Juga: Dekat Pusat Perkotaan, Irwan Sayangkan Kondisi Jalan Usaha Tani Kelurahan Bukit Biru Belum Layak

Lihat postingan ini di Instagram

Baca Juga: Program Sandes dan BSPS Sasar Ribuan Warga Kaltim

Baca Juga: Irwan Tinjau Progres Pembangunan Rehabilitasi Sekolah di Kutai Kartanegara

Baca Juga: Tinjau Pertanian di Desa Sidomulyo, Irwan Bakal Realisasikan Perbaikan Jalan Usaha Tani

Baca Juga: Desa Mulawarman Kukar Kini Punya Sirkuit Grasstrack Motocross Berstandar Nasional

Baca Juga: Punya Lumbung Pangan, Bupati Kukar Harap Kades Giri Agung Belajar ke Desa Loa Sumber

Baca Juga: Ketua IDI Kukar Sebut Pembangunan IKN Bawa 4 Keuntungan di Bidang Kesehatan

Baca Juga: Selama Sepekan Tak Menemukan Hasil, Proses Pencarian Korban Diduga Diterkam Buaya Dihentikan

Baca Juga: Tak Ingin Tergerus, Aktivis Harap Masyarakat Terus Lestarikan Bahasa Kutai di IKN

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Jika ada pelanggaran tata tertib di dalam lapas dicatat didalam buku register F dan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) sebagai bagian akuntabilitas kinerja. Jika tercatat, maka hak-haknya akan dicabut dalam waktu tertentu.

"Sampai dengan September 2022 belum terdapat pelanggaran etika yang dilakukan oleh petugas," terang Agus.

Dia menjelaskan, dalam kurung waktu Juli hingga Agustus, sebanyak 42 HP beserta chargernya dan benda terlarang hasil razia dimusnahkan dengan cara dibakar. Lolosnya benda tersebut, disebabkan mesin x-ray tidak berfungsi sejak dua tahun lalu lantaran rusak.

"Kerusakan ini kami sudah laporkan, dan semoga dalam tahun ini bisa berfungsi kembali," harapnya.

[SUP | NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.