Kaltimtoday.co, Tenggarong - Kutai Kartanegara (Kukar) patut berbangga. Desa Muara Wis ditunjuk sebagai wakil Kalimantan Timur (Kaltim) dalam penilaian desa berkinerja baik di bidang penanganan stunting tingkat nasional, setelah lebih dulu menyandang predikat terbaik di tingkat provinsi tahun 2025. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian tersebut. Ia menilai, keberhasilan Desa Muara Wis tidak lepas dari komitmen pemerintah desa dalam mengalokasikan anggaran serta menjalankan program yang tepat sasaran.

“InsyaAllah, Desa Muara Wis mewakili Kaltim di ajang serupa tingkat nasional,” kata Arianto.

Ia mengingatkan kembali, sejak 2024, Kecamatan Muara Wis telah menjadi lokus pertama penanganan stunting serentak di Kukar. Program pilot project berupa pemberian makanan tambahan (PMT) untuk anak-anak yang terindikasi stunting saat itu menjadi awal keseriusan pemerintah desa dalam menekan angka stunting.

Menurut Arianto, keberhasilan Muara Wis bukan hanya soal program, tetapi juga konsistensi mengalokasikan anggaran desa untuk penanganan stunting. Mulai dari penyediaan sarana, penguatan sumber daya manusia melalui kader posyandu, hingga edukasi masyarakat tentang pola asuh dan kesehatan anak.

APBDes mereka jelas memasukkan pagu anggaran khusus untuk kegiatan penanganan stunting. Inilah yang membuat Desa Muara Wis dinilai berkinerja baik,” tuturnya.

Tak hanya itu, kader posyandu di Muara Wis juga diberi dukungan operasional, sementara kebutuhan sarana posyandu terus dilengkapi. Edukasi dan bimbingan kepada masyarakat pun digencarkan, agar kesadaran bersama dalam mencegah stunting semakin tumbuh.

Arianto berharap, upaya ini menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kukar, bahwa penanganan bisa dianggarkan melalui APBDesa.

“Mudah-mudahan, dengan semakin banyak desa yang serius menganggarkan penanganan stunting, angka stunting di Kukar bisa terus turun, bahkan kita harap ke depan bisa zero,” tandasnya.

[RWT | ADV DPMD KUKAR]