Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menyiapkan program unggulan yang menyentuh langsung masyarakat di tingkat paling bawah. Melalui RT-KU Terbaik, setiap Rukun Tetangga (RT) akan mendapat kucuran dana hingga Rp 150 juta, tiga kali lipat dari periode sebelumnya yang hanya Rp 50 juta per RT.

Program ini merupakan salah satu wujud nyata dari visi-misi Kukar Idaman Terbaik 2025–2030 yang digagas Bupati Aulia Rahman Basri dan Wakil Bupati Rendi Solihin. Tujuannya sederhana namun strategis: memperkuat ketahanan fiskal daerah mulai dari tingkat RT, agar pembangunan benar-benar berangkat dari kebutuhan warga.

Kepala Inspektur Daerah Kukar Heriansyah menjelaskan, peningkatan anggaran tersebut akan diimbangi dengan pengawasan ketat. Pihaknya bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar serta para camat akan memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai rencana.

“Program sebesar ini tidak bisa dijalankan asal-asalan. Semua harus disiapkan matang, mulai dari perencanaan, mitigasi risiko, hingga pelaporan akhir,” jelas Heriansyah belum lama ini.

Ia menambahkan, program RT-KU Terbaik tidak hanya tentang penyaluran dana, tetapi juga upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan lokal. Karena itu, setiap RT akan didorong menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan warganya.

“Harus ada dampak langsung ke masyarakat. Setiap rupiah dari APBD harus bisa dirasakan manfaatnya,” tegasnya.

Rencananya, program ini akan mulai digulirkan pada tahun 2026 mendatang, setelah seluruh mekanisme dan regulasinya disusun secara menyeluruh. Inspektorat bersama DPMD Kukar juga menyiapkan sistem pelaporan agar realisasi kegiatan di tingkat RT dapat dipantau secara transparan.

“Kita ingin semua pihak terlibat aktif, mulai dari pemerintah desa, kelurahan, hingga masyarakat. Kolaborasi ini penting agar dana yang disalurkan benar-benar menyentuh warga,” imbuh Heriansyah.

Dengan adanya peningkatan dana hingga tiga kali lipat, Pemkab Kukar berharap setiap RT dapat berinovasi dalam mengelola bantuan fiskal tersebut. Mulai dari program kebersihan, pemberdayaan ekonomi warga, hingga perbaikan fasilitas lingkungan.

“Harapannya, uang yang digelontorkan ini tidak hanya habis untuk kegiatan seremonial, tapi benar-benar bermanfaat dan berkelanjutan bagi masyarakat,” tutup Heriansyah.

[RWT | ADV DISKOMINFO KUKAR]