Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam rangka menjemput Adipura 2025, Kota Samarinda melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda berupaya dan bersinergi dalam hal tersebut.

Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani mengatakan, dalam upaya menjemput adipura 2025, pihaknya terus melakukan berbagai hal, terutama penanganan sampah.

"Tempat pembuangan akhir sampah (TPA) adalah hal yang paling utama. Karena penilaian terbesar ada di TPA," katanya.

Dia menyebutkan, TPA yang ada saat ini secara kapasitas sudah overload dan masih menggunakan sistem Open Dumping.

Oleh sebab itu, dia menambahkan, di tahun ini pihaknya berusaha bergandeng tangan dengan dinas pertanahan dan DPR, pada 2020 akan berpindah ke TPA di Sambutan dengan menggunakan sistem yang memang sudah di persyaratan dan itu biasanya bertahan sampai 3 tahun.

"Tapi kami sudah punya kajian untuk pindah ke TPA yang baru dan sesuai dengan indikator. Berharap dibangunkan oleh pemerintah pusat TPA yang sesungguhnya itu seperti apa," lanjutnya.

Dia menyebutkan, ada dua tempat yang menjadi kajian, yakni di Palaran dan Gunung Cermin. Menurutnya, kedua TPA tersebut sudah pantas dan menunggu kepastian dari wali kota.

"Kalau tahun ini memakai indikator yang ada, kami bisa berjuang di pelakat karena Samarinda saat ini sudah masuk di kualifikasi kota tingkat 3. Dan kalau TPA di Samarinda minimal sudah menggunakan sistem sanitary landfill atau controlled landfill. Ditambah dengan pengelolaan sampah, saya bisa berjuang untuk mendapatkan adipura," tuturnya.

[HLM | RWT | ADV]