Kaltimtoday.co, Long Tuyoq - Kemeriahan mewarnai Upacara Adat Ne’Laam dan Nemlaai di Kampung Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kampung Long Tuyoq ke-120. Tradisi luhur ini menjadi simbol pelestarian warisan leluhur dan identitas masyarakat adat Long Tuyoq.

Acara yang berlangsung dari 16 hingga 22 Juni 2024 ini diawali dengan Upacara Adat Ne’Laam yang dilaksanakan di rumah masing-masing peserta dari 16 hingga 18 Juni. Dilanjutkan dengan Upacara Adat Nemlaai yang digelar di Amin Mesaat Kampung Long Tuyoq (Amin Ayaaq Long Gelaat) dari 19 hingga 21 Juni.

Sekretaris Daerah (Sekda) Mahakam Ulu (Mahulu), Stephanus Madang mewakili Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh membuka rangkaian acara dengan harapan besar agar tradisi ini terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda.

“Upacara ini merupakan identitas dan jati diri kita sebagai masyarakat adat Long Tuyoq yang harus tetap terjaga dan tidak terlupakan,” ujar Stephanus Madang dalam sambutannya.

Lebih dari itu, Stephanus Madang juga melihat potensi Upacara Adat Ne’Laam dan Nemlaai sebagai daya tarik wisata budaya yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Momentum ini diharapkan dapat menarik banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar, sehingga potensi ekonomi dalam sektor pariwisata dan kerajinan tangan dapat berkembang dan terekspos,” harapnya.

Untuk mendukung potensi tersebut, Stephanus Madang menekankan pentingnya penyusunan kalender acara (Calendar Of Event) yang mencangkup seluruh kegiatan budaya dan pariwisata di Kabupaten Mahulu.

“Calendar Of Event ini akan memudahkan informasi kepada wisatawan untuk merencanakan kunjungannya dan meningkatkan daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara,” jelasnya.

Di akhir sambutannya, Stephanus Madang menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam mensukseskan acara ini.

“Semoga semua rangkaian acara ini berjalan dengan lancar dan penuh berkah. Selamat merayakan Hari Jadi Kampung Long Tuyoq ke-120 Tahun, Mari kita nikmati momen ini bersama dengan penuh suka cita dan kebanggaan,” tutupnya.

Upacara Adat Ne’Laam dan Nemlaai menjadi bukti kekayaan budaya suku Dayak di Mahakam Ulu yang patut dilestarikan. Dengan dukungan dan promosi yang tepat, tradisi ini berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya baru yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan memperkenalkan budaya Dayak kepada dunia.

[RWT | ADV PROKOPIM PEMKAB MAHULU]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp