Advertorial
Upacara Adat Ne’Laam dan Nemlaai: Daya Tarik Wisata Budaya Baru di Mahakam Ulu
Kaltimtoday.co, Ujoh Bilang - Kekayaan budaya suku Dayak di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) kembali semarak dengan pelaksanaan Upacara Adat Ne’Laam dan Nemlaai di Kampung Long Tuyoq. Upacara adat yang rutin digelar setiap lima tahun sekali ini menjadi daya tarik wisata budaya baru yang patut dikunjungi.
Sekretaris Daerah Mahulu, Stephanus Madang dalam sambutannya mewakili Bupati Mahulu, Bonifasius Belawan Geh menjelaskan bahwa, Upacara Adat Ne’Laam dan Nemlaai bukan hanya sebuah ritual tahunan, tetapi juga merupakan wujud rasa syukur atas segala berkah dan nikmat yang telah dilimpahkan.
Lebih dari itu, upacara adat ini juga mengandung nilai-nilai luhur yang dapat menjadi pembelajaran bagi generasi muda.
Melihat potensi wisata budayanya yang besar, Stephanus Madang mengimbau Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Mahulu untuk melakukan inventarisasi dan dokumentasi menyeluruh terhadap seluruh upacara adat dan tradisi budaya di 50 kampung di Mahulu.
Dokumentasi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi generasi mendatang dan sebagai materi promosi wisata budaya.
“Diperlukan identifikasi dan pengembangan destinasi wisata unggulan yang berkaitan dengan Upacara Adat Ne’Laam dan Nemlaai ini,” ujar Stephanus Madang.
Dia juga meminta Dispora Mahulu untuk memastikan fasilitas dan infrastruktur pendukungnya memadai, sehingga kegiatan upacara adat ini dapat menjadi atraksi wisata utama yang menarik daya tarik wisatawan lokal maupun internasional.
Selain itu, Stephanus Madang juga menekankan pentingnya pengaturan agenda atau program edukasi wisata budaya yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan upacara adat.
Penyusunan kalender acara yang terorganisir dengan baik dan publikasi melalui berbagai media, termasuk platform digital dan sosial, diharapkan dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
“Pengelolaan yang baik dan promosi yang efektif menjadi kunci utama untuk menyukseskan acara ini,” jelas Stephanus Madang.
“Pengorganisiran agenda budaya dan pariwisata ini harus dilakukan secara profesional dan efisien, mengingat karakteristik wisata budaya di Mahulu ini membutuhkan perhatian khusus dan biaya yang tinggi. Dengan demikian, setiap kegiatan pasti dapat berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman menarik bagi wisatawan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada ekonomi masyarakat setempat," tambahnya.
Upacara Adat Ne’Laam dan Nemlaai di Kampung Long Tuyoq menjadi bukti kekayaan budaya suku Dayak di Mahakam Ulu yang patut dilestarikan dan dipromosikan.
Pengelolaan dan promosi yang tepat, dapat membuat upacara adat ini berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya baru yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dan memperkenalkan budaya Dayak kepada dunia.
[RWT | ADV PROKOPIM PEMKAB MAHULU]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp
Related Posts
- Kembalikan Kejayaan Pulau Kumala, Pemkab Kukar dan Kemenparekraf Gelar FGD
- Pemda PPU Raih Penghargaan di Ajang APPI 2024, Video Kreatif Pariwisata Diakui Nasional
- Jumlah Wisatawan Asing ke Indonesia Tembus 7,75 Juta pada Januari-Juli 2024
- Gamalis Hadiri Rakor Kepala Daerah di IKN, Sebut Berau Bakal Punya Tantangan di Bidang Wisata
- Ini 5 Destinasi Wisata Menarik di Sekitar IKN yang Wajib Dikunjungi Saat HUT ke-79 RI, Apa Saja?