Kaltimtoday.co - Banyak orang masih menganggap bahwa menjadi lansia pasti identik dengan tubuh yang lemah dan penuh keterbatasan. Padahal, dengan persiapan yang tepat sejak usia muda, masa tua justru bisa dijalani dalam kondisi sehat, mandiri, dan tetap produktif. Menurut dr Asril Bahar, SpPD K-P K-Ger, dokter spesialis penyakit dalam RS Tebet, gaya hidup sehat seharusnya dimulai jauh sebelum memasuki usia lanjut. Ia menyayangkan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia baru peduli terhadap kesehatannya saat sudah jatuh sakit, bukan sejak tubuh masih bugar.

dr Asril menekankan bahwa gaya hidup yang tidak sehat di usia muda sangat berkontribusi terhadap munculnya penyakit degeneratif saat memasuki usia 50 tahun ke atas. Untuk itu, ia menganjurkan pemeriksaan kesehatan secara berkala atau medical check-up. Pemeriksaan ini idealnya dilakukan setiap 2-3 tahun sekali bagi mereka yang berusia 30-an, setahun sekali untuk yang berusia 40–50 tahun, dan setiap enam bulan sekali untuk usia di atas 60 tahun. Deteksi dini menjadi penting karena banyak penyakit serius mulai berkembang tanpa gejala di usia produktif.

Selain menjaga kesehatan melalui pemeriksaan rutin, dr Asril juga menyarankan untuk tetap aktif secara fisik. Aktivitas fisik tidak harus berat; olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda statis selama 30 menit, tiga kali dalam seminggu, sudah cukup membantu menjaga kebugaran tubuh. Asupan nutrisi juga perlu dijaga sejak dini, dengan pola makan rendah lemak jenuh, kolesterol, dan karbohidrat berlebih.

Mengelola stres juga menjadi bagian penting dari hidup sehat menuju masa lansia. Menurutnya, stres yang tidak terkendali dapat mempercepat proses penuaan dan memicu berbagai penyakit kronis. Dengan kombinasi gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, aktivitas fisik yang teratur, pola makan seimbang, dan manajemen stres yang baik, seseorang bisa menjalani masa tua dengan kualitas hidup yang tinggi. Untuk informasi kesehatan lainnya yang bermanfaat, kunjungi pafibombanakab.org.