Kaltimtoday.co, Samarinda – Panitia Khusus (Pansus) Investigasi Pertambangan DPRD Kaltim turut menyoroti soal aliran dana CSR dari perusahaan tambang. Wakil Ketua Pansus Investigasi Pertambangan, M Udin menyebut, seperti PT Bayan Resources Tbk yang telah menandatangani nota kesepahaman bersama Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) untuk dana CSR pendidikan sebesar Rp 16 miliar. Kemudian, sebesar Rp 3,5 miliar untuk di Universitas Balikpapan (Uniba).

Diakui Udin, sebagian besar masyarakat sempat mengeluhkan soal dana CSR pendidikan dari perusahaan tambang. Banyak yang berpendapat, CSR pendidikan dari perusahaan tambang besar itu juga sudah seharusnya diberikan ke institusi pendidikan di Kaltim. Apalagi, lokasi pertambangan tersebut berada di Kaltim.

“Artinya, apa yang menjadi keluhan masyarakat soal CSR itu sudah terjawab. Sementara ini, PT Bayan telah berkomunikasi dengan universitas yang ada di Kaltim. Termasuk Unmul,” ungkap Udin, Senin (6/2/2023).

Udin menyebut, pansus menemukan hal-hal terkait penyaluran CSR yang tertutup. Pihaknya akan berupaya untuk membuka secara terang-benderang dana CSR pada tahun ini.

“Banyak perusahaan nakal yang tak sesuai aturan yang berlaku. Makanya ini yang kami kawal,” tegasnya.

Diketahui, pada rapat paripurna ke-6 DPRD Kaltim, Pansus Investigasi Pertambangan meminta perpanjangan waktu masa kerja selama 3 bulan. Namun pansus tetap berharap tugas-tugas yang belum terselesaikan bisa tuntas lebih cepat, kurang dari 3 bulan.

“Tugas pansus hanya sampai 3 bulan ke depan. Kami berharap Pemprov Kaltim, pemangku kepentingan terkait bisa mengawal proses CSR ini,” pungkas politisi dari Golkar itu.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.