Kaltim

Wabah PMK Belum Ditemukan di Samarinda, Pemprov Kaltim Hentikan Pasokan Hewan Ternak dari Jatim dan NTB

Kaltim Today
20 Mei 2022 17:52
Wabah PMK Belum Ditemukan di Samarinda, Pemprov Kaltim Hentikan Pasokan Hewan Ternak dari Jatim dan NTB
Hewan ternak seperti sapi di Kaltim belum ada yang terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK). (Dokumentasi Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Di sejumlah daerah, penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sudah ditemukan. Biasanya PMK menjangkit sapi, kerbau, dan kambing. Sebagai informasi, PMK disebabkan oleh virus Aphtovirus yang menginfeksi hewan ternak.

Gejala yang tampak adalah saliva berlebihan, lepuh di sekitar organ mulut, lemas dan terus berbaring, dan mengalami suhu tubuh di atas 40 derajat celcius. Sebenarnya PMK tak menular dan berbahaya ke manusia. Daging hewan yang terkena PMK pun masih bisa dikonsumsi asal disajikan dengan aman dan tepat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Samarinda, Endang Liansyah menjelaskan bahwa, hingga saat ini belum ada penemuan hewan ternak yang terjangkit PMK di Samarinda. Endang juga mengungkapkan bahwa, pihaknya terus berkoordinasi bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim demi mencegah penyakit tersebut.

“Saat ini belum ada laporan PMK masuk di Samarinda. Kami juga sudah turun dengan provinsi dan Polda Kaltim untuk mencegah masuknya hewan ternak terpapar,” ungkap Endang, Jumat (20/5/2022).

Peternak paling berpengaruh atas fenomena penyakit PMK ini. Walhasil, peternak di Samarinda juga menjadi cemas. Mengingat pada Juli mendatang, Hari Raya Idul Adha yang identik dengan kurban hewan ternak seperti sapi dan kambing akan dilaksanakan. Lazimnya, mendekati Idul Adha, permintaan pasokan daging hewan kurban akan terus bertambah.

Dalam hal ini, DKPP Samarinda juga mengawasi Rumah Potong Hewan (RPH) di Tanah Merah dan mengintensifkan perawatan kandang peternakan. Salah satu upaya pencegahan pun dengan lebih selektif menerima masuknya hewan ternak dari luar daerah. Biasanya, sapi banyak datang dari daerah Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Dalam waktu dekat, kami juga akan gelar vaksinasi hewan ternak. Saat ini jumlah populasi sapi di Samarinda sekitar 6 ribu ekor. Tapi jumlah tersebut tidak tetap dan fluktuatif,” tambah Endang.

Pemprov Kaltim Hentikan Pasokan Ternak dari Jawa Timur dan NTB

Terpisah, Kepala DPKH Kaltim, Munawwar mengungkapkan bahwa, Pemprov Kaltim sementara ini menghentikan pasokan ternak sapi dari Jawa Timur dan NTB. Sebagai upaya untuk pencegahan PMK masuk ke Benua Etam.

"Sementara kami hentikan karena kedua provinsi tersebut berstatus wabah PMK," jelas Munawwar.

Munawwar juga menegaskan, pihaknya tak memberikan izin bagi para pedagang untuk mendatangkan sapi dan hewan ternak lainnya dari provinsi yang sudah dipastikan alami wabah PMK. Akibat dari penghentian sementara ini, maka berpengaruh terhadap stok sapi yang berkirang dan harga daging yang naik.

Sedangkan mengacu pada informasi dari Kementerian Pertanian, PMK sudah ada di 14 provinsi. Di Pulau Kalimantan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah sudah terkonfirmasi mendapati wabah PMK di hewan ternaknya. Kemudian untuk Kalimantan Selatan masih berstatus suspek PMK. Gejala yang mengarah ke PMK sudah tampak namun belum ditetapkan terjadi penularan PMK.

"Informasi tentang PMK ini harus akurat agar tak menimbulkan kepanikan di kalangan peternak dan masyarakat," tambahnya.

Menjelang Idul Adha, Munawwar menyebut kebutuhan hewan ternak seperti sapi dan kambing akan dipasok dari daerah yang tak terpapar PMK. Dia berharap, wabah PMK bisa segera menghilang sebab kebutuhan untuk hewan kurban jelang Idul Adha sangat lah tinggi.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya