Samarinda
2 Minggu Beroperasi, 112 Terima 10.265 Panggilan Darurat
Kaltimtoday.co, Samarinda - Wakil Wali Kota Samarinda Muhammad Barkati mengimbau, kepada seluruh petugas di Command Center (CC) Room panggilan darurat 112 agar lebih peka dan tanggap dalam merespon segala macam bentuk laporan yang disampaikan masyarakat.
“Saya dapat laporan sejak 2 minggu beroperasi, petugas yang piket selama 24 jam di Command Center hanya dari Dinas Kominfo, Satpol PP dan Damkar,” kata Barkati saat memimpin Rakor Perangkat Daerah Pendukung Operasional Call Center 112, di ruang Command Center, Rabu (30/10/2019).
Padahal sambung dia, sesuai kesepakatan awal harusnya OPD yang bertugas juga ada dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta Kepolisian.
Dia menjelaskan, memang saat ini dibutuhkan komitmen bersama untuk menjalankan kebijakan yang telah disepakati, termasuk salah satunya keberadaan Command Center yang dibangun sebagai pusat pelayanan terhadap panggilan darurat.
“Saya minta OPD lain jangan salah faham disini, jangan beranggapan dibangunnya Command Center berarti semua OPD di bawah koordinir Diskominfo,” pesan wawali.
Padahal sambungnya, Diskominfo disini hanya bertugas menyiapkan fasilitas dan perangkatnya saja, sedangkan SDM-nya perlu kerjasama semua OPD terkait. Oleh itu, dia meminta instansi yang terlibat bisa lebih aktif menugaskan stafnya piket bergantian selama 24 jam.
“Masa kalah dengan relawan yang tanpa digaji malah stand by 24 jam di Command Center. Harusnya malu dan lebih sadar akan hal ini, mengingat Pak wali dalam suatu kesempatan selalu menyosialisasikan ke masyarakat tentang keberadaan panggilan daurat tadi,” tegas Barkati.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah menambahkan, selama 2 minggu berjalan petugas yang piket di Command Center sudah menerima panggilan darurat sebanyak 10.265 kali.
Dia mengakui dari semua panggillan darurat tadi, tidak semua bisa terlayani dengan cepat. Karena faktornya adalah petugas dari OPD yang piket di Command Center tidak semua hadir.
“Contoh seperti beberapa waktu lalu ada warga yang menelpon meminta kendaraan ambulan karena kebutuhan mendesak, petugas yang piket disini pun akhirnya kalang kabut mencari info yang bisa menghubungkan ke pihak rumah sakit, karena tidak dapat akhirnya dibantu ambulan tim relawan,” akunya.
Belum lagi pada saat terjadinya kepadatan lalu lintas di beberapa sudut jalan hasil dari pantauan CCTV, harusnya petugas dari Dinas Perhubungan bisa langsung responsif melihat kondisi ini.
Tapi sayangnya karena tidak ada yang bertugas di Command Center, akhirnya tindakan pun terkesan lamban. Padahal jika meniru Surabaya, disana jelas Dayat—begitu dia disapa, Wali Kota Risma menginstruksikan agar semua panggilan darurat langsung direspon dan tidak boleh lebih dari 7 menit, sehingga kejadian di lapangan bisa langsung terselesaikan.
“Oleh karena itu melalui rakor hari ini, kami berharap setidaknya pola koordinasi sudah bisa ditentukan, sehingga OPD yang terlibat sudah betul-betul siap menjalankan komitmen bersama dalam memberikan pelayanan darurat untuk menyelesaikan kejadian maupun tindakan di lapangan,” tutup Dayat.
[KMF4 | RWT | ADV]