Saat ini Indonesia masih dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang telah menelan lebih dari 700 korban jiwa. Pada Selasa (28/4/20) dini hari, 1 pasien PDP di Samarinda, Kalimantan Timur pun telah menghembuskan nafas terakhir di RS AW Sjahranie karena pandemi ini. Hal ini, tentu menjadi kewajiban seluruh warga negara untuk melawan virus ini.

Seperti yang di sampaikan oleh Jubir Pemerintah untuk Corona Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan bahwa, kunci sukses dalam melawan pandemi ini adalah disiplin dan gotong-royong dari seluruh elemen masyarakat dalam upaya pencegahan. Selain itu, semangat berbagi dengan sesama menjadi nilai yang sangat dibutuhkan.

“Tidak hanya peduli mengatasi Corona Covid-19, namun juga kepedulian agar roda ekonomi masyarakat tetap bergerak dan berputar serta adanya berbagai bantuan kemanusiaan, sikap gotong royong sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti ini,” terang yuri, dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id.

1. Stop berikan stigma negatif, miliki rasa kemanusiaan

Di tengah pandemi ini kita diuji untuk tetap memiliki rasa kemanusiaa dan tidak mendiskriminasi, mengucilkan, atau memberikan stigma negatif kepada penderita, tenaga medis, keluarga, ataupun mereka yang tidak sakit tapi memiliki gejala yang mirip dengan Covid-19.

Alih-alih memperbaiki keadaan, sikap ini justru memperburuk keadaan. Bagi penderita virus ini, mendapatkan sikap diskriminatif akan membuat mereka semakin terpuruk dan bisa saja tidak lagi memiliki semangat untuk sembuh, padahal kunci utama penyembuhan penyakit ini adalah dengan tetap menjaga kesehatan fisik dan psikis.

Di sisi lain, mereka yang memiliki gejala akan menyembunyikan sakitnya, enggan mencari bantuan kesehatan dengan segera, hingga tidak dapat menjalankan perilaku hidup sehat. Sebaliknya, berikanlah dukungan moral dan sebarkan informasi kesehatan untuk saling bergotong-royong agar para pasien dan tenaga medis tidak mendapatkan tekanan secara psikis.

Seperti yang kita ketahui, pasien sembuh di Indonesia pun terus meningkat, begitupun di Kalimantan Timur. Hingga saat ini 1.254 pasien dinyatakan sembuh, dan 12 di antaranya berasal dari Kaltim.

2. Disipilin

Tak hanya Yuri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap kali menyampaikan bahwa, virus Corona atau Covid-19 hanya dapat dicegah dengan kedisiplinan yang kuat.

"Mulai dari disiplin menggunakan masker, disiplin menjaga jarak, disiplin hindari kerumunan, dan ini harus dilakukan secara bersama dan terus-menerus tidak boleh terputus," kata Jokowi dalam video Sekretariat Presiden, Sabtu (18/4/2020).

Hal ini juga disampaikan oleh seorang tenaga medis di Rumah Sakit Penyakit Infeksi RSPI Sulianti Saroso, Nurdiansyah mengatakan, garda terdepan dalam penanganan virus asal Wuhan, China ini bukanlah dokter dan tenaga medis, melainkan masyarakat itu sendiri.

“Kita, perawat, tenaga kesehatan, ada di lini paling belakang, ketika sudah terpaksa terinfeksi, karena memang kita sudah melakukan pencegahan dengan ketat tapi masih terinfeksi, itu. Jadi, masyarakat mari kita sama-sama,” kata Nurdiansyah, Minggu (19/4/2020).

3. Imunitas Tubuh

Peneliti Australia mengkaji tentang bagaimana sistem imun tubuh melawan virus Corona Covid-19. Peter Doherty Institute for Infection and Immunity Melbourne ini dipublikasikan di jurnal Nature Medicine pada Selasa (17/3/2020).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa, orang dapat sembuh dari virus ini dan menentukan sel imun mana yang muncul saat melawan virus Corona juga dapat membantu pengembangan vaksin.

Selanjutnya, para ahli medis pun sepakat bahwa menjaga sistem imunitas tubuh dapat mencegah masuknya virus ke dalam tubuh. Salah satunya, Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K). Beliau memberikan beberapa tips untuk menghindari terjangkit dari virus Corona. Salah satunya, selalu menjaga daya tahan tubuh.

Hal ini dapat diperoleh melalui olahraga yang teratur, konsumsi makanan yang bergizi, dan dapat mengelola stres dengan baik.

[NON | RWT]