Kaltimtoday.co, Penajam - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai menyiapkan langkah lanjutan untuk merealisasikan kerja sama pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Longkali. 

Setelah draft nota kesepahaman rampung, fokus kini bergeser pada perincian kewajiban masing-masing pihak dalam proyek penyediaan air baku antarwilayah tersebut.

“Untuk pipanya belum, ini kan baru persiapan MoU, setelah itu baru kita tindaklanjuti dengan adanya kerjasama,” ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten PPU, Sodikin.

Sodikin menjelaskan, MoU yang disusun antara Pemda PPU, Kabupaten Paser, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur itu akan menjadi dasar hukum yang mengatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. 

Ia menyebut bahwa setelah nota kesepahaman ditandatangani, barulah seluruh tahapan teknis seperti konstruksi dan distribusi akan dikerjakan secara terukur dan terencana.

“Dari kerjasama itu nanti baru timbul hak dan kewajiban, jadi kita tahu kewajiban kita yang mana,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa detail teknis pembangunan, seperti penyediaan pipa distribusi, masih akan dibahas lebih lanjut setelah MoU resmi diteken. Hal itu termasuk siapa yang bertanggung jawab dalam pengadaan infrastruktur pipa dan pembiayaan distribusi air dari titik sumber ke wilayah pelayanan di PPU.

“Nanti ditentukan, apakah terkait pipa distribusi airnya dari kita semua atau dari mereka, apakah kita memanfaatkan daripada air bakunya itu,” jelas Sodikin.

Proyek SPAM Regional Longkali diproyeksikan sebagai salah satu solusi utama pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah selatan PPU, terutama Babulu, Labangka, dan Waru. Dari 200 liter per detik air baku yang tersedia, sebanyak 150 liter per detik direncanakan akan dialokasikan untuk PPU, sementara sisanya digunakan oleh Kabupaten Paser.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]