Kaltimtoday.co, Samarinda - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Timur (Kaltim) terus melanjutkan inisiatif baru untuk meningkatkan transparansi pasca Pilkada. Salah satu langkah utamanya adalah membangun pusat data pengawasan pemilu dan memperkuat literasi demokrasi di masyarakat. 

Tujuan langkah baru tersebut tidak lain mendokumentasikan pelanggaran dan dinamika yang terjadi selama proses Pilkada, serta menjadi bahan evaluasi untuk ke depannya.

Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Dermanto, menyampaikan bahwa pusat data ini menjadi kunci dalam menciptakan demokrasi yang berbasis informasi. 

“Kami ingin proses yang sudah kami awasi bisa dijadikan acuan, terutama untuk kebijakan berbasis data di masa mendatang,” ungkapnya saat ditemui di Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Senin (20/1/2025).

Salah satu inisiatif lainnya adalah penyusunan buku yang memuat potret pengawasan Pilkada di Kaltim, mencakup 10 kabupaten/kota. Buku ini dijadwalkan akan diluncurkan pada Februari 2025.

“Pusat data ini nantinya akan membuka akses informasi bagi masyarakat. Publik bisa mengetahui dinamika pemilu dan Pilkada, termasuk pelanggaran yang terjadi di setiap tahapan,” ujar Hari.

Selain itu, Bawaslu juga sedang mengembangkan perpustakaan pemilu. Fasilitas ini akan menyimpan berbagai data pemilu di Kaltim dari waktu ke waktu.

Hari juga menyampaikan optimisme terhadap dukungan pemerintah dan pemangku kebijakan lainnya. Menurutnya, kolaborasi yang kuat dapat memastikan keberhasilan program literasi demokrasi yang sedang digalakkan.

“Yang penting, kita bersama-sama berbuat baik untuk demokrasi. Harapan kami, masyarakat semakin paham pentingnya keterlibatan mereka dalam proses ini, dan semua pihak bisa menjalankan perannya dengan profesional,” tutup Hari.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp