Daerah

Dinsos Kaltim Pertimbangkan Lahan Pembangunan Sekolah Rakyat, Wilayah Bukit Biru Kukar Sudah Diusulkan

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 09 Oktober 2025 12:54
Dinsos Kaltim Pertimbangkan Lahan Pembangunan Sekolah Rakyat, Wilayah Bukit Biru Kukar Sudah Diusulkan
Kepala Dinas Sosial Kaltim Andi Muhammad Ishak. (Defrico/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Sosial (Dinsos) Kalimantan Timur saat ini masih melakukan pertimbangan lahan pembangunan  permanen untuk Sekolah Rakyat di Kaltim. Salah satu wilayah Bukit Biru, Kutai Kartanegara telah diusulkan untuk dijadikan opsi pilihan ke kementerian terkait.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kaltim Andi Muhammad Ishak pada Kamis (09/10/2025).

"Jadi lahan Sekolah Rakyat yang sudah diusulkan kementerian itu adalah wilayah Bukit Biru, Kutai Kartanegara," bebernya.

Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji sempat menyebutkan bahwa lokasi pembangunan permanen sekolah rakyat akan berlokasi di daerah Samboja. Namun, Andi meluruskan terkait pernyataan tersebut.

"Mungkin waktu itu sempat disebutkan Samboja, tapi yang dimaksud sebenarnya adalah daerah Muara Jawa. Memang ada rencana hibah dari masyarakat terkait pemanfaatan lahan yang bisa digunakan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dinsos akan cek ke lapangan untuk memastikan kesiapan dan kelayakannya. Lahan tersebut bisa digunakan untuk pembangunan Sekolah Rakyat, apalagi jika kondisinya lebih siap dibandingkan dengan lokasi Bukit Biru. 

Selain itu, ada juga beberapa usulan dari kabupaten/kota lain, yakni dari Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Berau, dan Bontang. 

"Untuk kabupaten/kota lainnya, masih menunggu kesiapan mereka," pungkasnya.

Sesuai arahan Kementerian Sosial, lahan minimal harus 7–8 hektare dalam kondisi siap bangun. Hal ini tidak mudah karena kondisi geografis Kaltim yang berbukit-bukit, banyak jurang, dan tidak datar. 

"Untuk mencari lahan seluas itu di wilayah perkotaan hampir tidak mungkin, apalagi jika harus benar-benar datar dengan kemiringan kurang dari 10 derajat," imbuhnya.

Sebagai informasi, tantangan lainnya adalah perekrutan siswa, terutama untuk jenjang SD. Karena konsep Sekolah Rakyat ini mengharuskan anak tinggal di asrama dan berpisah dari orang tua, maka dibutuhkan pendekatan khusus agar anak dan orang tua siap secara mental.

[RWT] 



Berita Lainnya