Kaltimtoday.co, Penajam - Peningkatan minat baca di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menunjukkan tren yang menggembirakan. Namun bagi Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) PPU, angka itu belum cukup untuk berpuas diri. 

Literasi, kata mereka, bukan hanya soal capaian statistik, tapi juga soal membangun kebiasaan dan budaya yang mengakar dalam kehidupan masyarakat.

"Untuk PPU sendiri, tahun 2023 ada di angka 52,06 dan tahun 2024 ada di angka 66. Itu bisa kita katakan persen, karena memakai skala 0–100," ujar Sekretaris Dispusip PPU, Aswar Bakri.

Skor tersebut didasarkan pada pengukuran dari lima indikator minat baca yang diterapkan secara nasional oleh Perpustakaan Nasional. Angka yang diraih PPU pada 2024 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Namun peningkatan ini masih menempatkan PPU dalam kategori “sedang”.

"Artinya masih banyak tantangan, banyak celah yang bisa diperbaiki. Kategorinya sedang, dan rata-rata Kalimantan Timur seperti itu," kata Aswar.

Menurutnya, tantangan terbesar bukan terletak pada penambahan angka semata, tetapi pada bagaimana memastikan bahwa budaya baca benar-benar tumbuh di tingkat akar rumput. 

Di berbagai wilayah PPU, akses terhadap bahan bacaan masih menjadi masalah, baik dari segi distribusi, keterjangkauan geografis, maupun jenis bacaan yang tersedia.

Untuk itu, Dispusip PPU terus melakukan berbagai inisiatif, dari pengembangan perpustakaan keliling, sistem rotasi buku silang-layang, pembinaan taman bacaan masyarakat, hingga mulai merintis perpustakaan digital sebagai bagian dari upaya menjangkau generasi muda yang lekat dengan dunia digital.

"Upaya-upaya yang dilakukan oleh Dispusip itu memang berusaha semaksimal mungkin untuk menumbuhkan minat baca," tegas Aswar.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]