Advertorial

Dispusip PPU Manfaatkan Digitalisasi untuk Perluas Akses Literasi Anak Muda

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 03 Juni 2025 15:46
Dispusip PPU Manfaatkan Digitalisasi untuk Perluas Akses Literasi Anak Muda
Ilustrasi literasi anak. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Penajam - Di tengah derasnya arus digitalisasi, perpustakaan tidak bisa lagi bertahan dengan wajah lama. Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) justru melihat era gawai dan internet bukan sebagai ancaman, melainkan peluang besar untuk memperluas akses literasi, khususnya di kalangan generasi muda.

"Tentang digitalisasi ya. Itu memang pasti terjadi, tidak bisa dihindari. Yang jadi persoalan kemudian—bukan persoalan sebenarnya—kita mau jadikan itu ancaman atau peluang," ujar Sekretaris Dispusip PPU. 

Bagi Aswar, perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat seharusnya tidak menjadi alasan untuk khawatir atau menolak perubahan. Sebaliknya, digitalisasi bisa menjadi pintu masuk baru untuk menumbuhkan minat baca masyarakat, terutama anak-anak dan remaja yang tumbuh dalam budaya serba daring.

"Tentu kita mau menangkap itu sebagai peluangnya. Memang era gadget sekarang kebanyakan anak-anak itu ketertarikannya secara dangkalnya kita katakan, misalnya, main game. Tapi itu peluang yang bisa kita tangkap,"lanjutnya.

Ia mengakui bahwa ketertarikan anak-anak terhadap gawai tak bisa dielakkan. Namun, daripada melawan arus, Aswar memilih untuk mengikuti gelombang itu dan memanfaatkannya sebagai medium alternatif penguatan literasi. Maka dari itu, Dispusip PPU mulai merintis integrasi teknologi digital dalam pengembangan layanan perpustakaan.

Salah satu langkah konkret adalah penyediaan akses terhadap e-book atau buku elektronik yang dapat diakses melalui gawai pribadi maupun perangkat perpustakaan. Aswar menyebutkan bahwa model pembacaan buku kini telah berubah, tidak lagi terikat pada wujud fisik semata.

"Sekarang kan memasyarakat, sudah hampir di semua wilayah, ada yang namanya digitalisasi," ujarnya.

Dengan semakin luasnya jangkauan internet hingga ke tingkat desa, perpustakaan tak lagi hanya dibayangkan sebagai bangunan dengan rak dan meja. Dalam bentuk digital, perpustakaan bisa hadir dalam genggaman tangan—diakses kapan saja, di mana saja.

"Buku sekarang tidak dikenal hanya bentuk fisiknya saja, tapi dalam bentuk e-book. Kita manfaatkan peluang itu," katanya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya