Opini
Jangan Anggap Remeh Dampak Banjir Bagi Kesehatan
Oleh: Silvia Melly (Mahasiswa Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana Jogjakarta)
Banjir menjadi permasalah utama yang belum terselesaikan hingga sekarang, akhir-akhir ini di tengah konsentrasi fokus terhadap pandemi, masyarakat di Kalimantan Timur tidak hanya menghadapi pandemi Covid-19 tetapi bencana banjir masih terjadi di daerah tersebut. Banjir merupakan peristiwa dimana daratan yang biasanya kering menjadi tergenang oleh air. Di Indonesia, banjir termasuk bencana alam yang paling sering terjadi, yakni 37,5% dari semua potensi bencana alam lainnya.
Samarinda saat ini rutin terjadi banjir, berdasarkan data hingga sekarang jumlah korban yang terdampak banjir mencapai 18.000 jiwa. Dan saat ini sudah ditetapkan menjadi status siaga darurat banjir, penyebab terjadinya banjir secara umum biasanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Selain itu disebabkan oleh resapan air yang sempit dan meluapnya sungai-sungai atau selokan. Serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang masih membuang sampah sembarangan dan belum menyadari bahwa perilaku sehari-hari atau kegiatan yang dilakukannya dapat merugikan orang lain, baik di daerah tersebut maupun di daerah lain (Suwardi 1999).
[irp posts="16006" name="Tambahan Upeti Rakyat (Tapera)"]
Banjir termasuk dalam bencana alam yang terjadi secara mendadak, dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan pemukiman, perubahan kualitas lingkungan karena cemaran yang ditimbulkan dan rentan terjadi masalah kesehatan pada masyarakat. Bencana banjir yang terjadi dalam waktu relatif lama dapat menyebabkan kerusakan sistem sanitasi dan air bersih, serta menimbulkan potensi kejadian luar biasa (KLB) penyakit-penyakit yang ditularkan melalui media air (water-borne diseases) seperti penyakit kulit, diare, dan Leptospirosis serta penyakit Deman Berdarah. Akan tetapi resiko-resiko penyakit tersebut tergantung pada komponen berbahaya yang terdapat di dalamnya. Pada Kondisi lingkungan yang tidak bersih, persediaan air yang terbatas seringkali menjadi penyebab korban lebih rentan terserang penyakit. Menurut PerMenKes No.82/2014 bahwa penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang dapat menimbulkan kesakitan, kecacatan bahkan kematian yang tinggi.
Dengan buruknya kondisi lingkungan saat ini, maka perlu bagi kita untuk meningkatkan risiko kesehatan. Umumnya kelompok yang rentan terserang penyakit yaitu anak-anak dan lansia, hal ini akibat daya tahan tubuh yang rendah. Tetapi kini sudah merata, bisa menyerang siapa saja akibat kontak langsung dengan air yang tercemar dan kondisi lingkungan buruk. Sehingga hal tersebut menjadi perhatian yang serius, perlu dilakukan penyelenggaraan penanggulangan melalui upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan yang efektif dan efisien.
Pengolahan risiko dalam bidang kesehatan itu penting sehingga perlu dilakukan pengendalian untuk meminimalisir terjadinya gangguan kesehatan yang bisa dipicu oleh banjir. Hal-hal yang perlu dilakukan sebelum terjadinya banjir yaitu dengan mengubah kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan, rajin melakukan kerja bakti untuk membersihkan saluran air (selokan), menyiapkan obat dan logistik di dalam rumah masing-masing, serta melakukan gerakan 3M (menguras, menutup dan mengubur).
Adapun hal-hal yang harus dilakukan setelah terjadinya banjir yaitu tidak menggunakan air yang tercemar untuk kebutuhan terlebih dahulu, segera mungkin membersihkan rumah menggunakan antiseptic untuk membunuh kuman penyakit, bersihkan tempat penyimpanan air atau kolam agar tidak terjadi tempat perindukan nyamuk, dan yang terpenting adalah menggunakan sepatu boots dan sarung tangan pada saat membersihkan rumah dan sekitarnya.
Semua orang tidak dapat memprediksi kapan banjir datang, sebelum hal tersebut menimpa kita, maka perlu kewaspadaan dan kesiapan diri terhadap kemungkinan yang akan terjadi. Masalah banjir adalah masalah bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah ataupun pihak-pihak tertentu, melainkan tanggung jawab kita semua. Kepedulian terhadap lingkungan itu penting, karena dari hal yang kecil bisa berdampak besar. Marilah kita semua bersama-sama menjaga lingkungan agar terhindar dari penyakit berbahaya.(*)
*) Opini penulis ini adalah tanggung jawab penulis seperti tertera, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kaltimtoday.co