DPMD KUKAR

Kapsul Kunyit Hitam dari Purwajaya Raih Juara 1 TTG Unggulan Kukar 2025, Penjualan Meluas hingga Pulau Sumatra

Supri Yadha — Kaltim Today 27 November 2025 19:13
Kapsul Kunyit Hitam dari Purwajaya Raih Juara 1 TTG Unggulan Kukar 2025, Penjualan Meluas hingga Pulau Sumatra
Ketua Posyantek Bersinar, Supinah.

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Inovasi kapsul kunyit hitam yang dikembangkan warga Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, sukses meraih Juara 1 Teknologi Tepat Guna (TTG) Unggulan 2025 tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara. 

Penghargaan tersebut diberikan dalam penilaian yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar dan menjadi pengakuan atas kreativitas Posyantek Bersinar dalam mengolah potensi lokal.

Ketua Posyantek Bersinar, Supinah menceritakan, inovasi ini berawal dari masa pandemi Covid-19 ketika penjualan rimpang kunyit hitam kering dan serbuk kurang diminati. Perubahan perilaku konsumen membuat mereka mencari format yang lebih praktis.

“Orang sekarang lebih suka yang instan, jadi Juli 2024 kami mulai mengemas dalam bentuk kapsul,” kata Supinah kepada Kaltimtoday.co, Rabu (26/11/2025).

Setelah dikemas ulang, respons pasar meningkat pesat terutama saat mengikuti expo dan pameran. Produk kapsul dinilai lebih mudah dikonsumsi dibanding rimpang yang harus direbus atau serbuk yang memiliki rasa sangat pahit. Perubahan tersebut mendorong penjualan hingga menjangkau berbagai daerah lewat Shopee dan TikTok. Konsumen tetap datang dari Lampung, Jawa, Kecamatan Muara Kaman.

Peluncuran perdana kapsul kunyit hitam dilakukan pada Juli 2024 di Tabanan, Bali, ketika produk tersebut dibawa oleh KTNA Kabupaten untuk dipamerkan. Momentum itu menjadi awal pengenalan produk secara luas.

Supinah menyebut, total omzet sejak peluncuran hingga Januari 2025 telah mencapai sekitar Rp15 juta. Produk Kunyit Hitam Borneo itu dikemas dalam botol berisi 15 kapsul untuk setengah bulan itu seharga Rp50 ribu dan 30 kapsul seharga Rp100 ribu untuk sebulan. Bahkan menyediakan pembayaran melalui QRIS.

Khasiat produk ini semakin dikenal berkat banyaknya testimoni positif. Beberapa pengguna menyampaikan manfaat untuk stamina, imunitas, maag, gerd, asam lambung, hingga pneumonia. Sejumlah pengguna seperti Kepala KUA, dosen UINSI, dan juri TTG turut memberikan testimoni positif.

“Alhamdulillah banyak yang merasakan khasiatnya. Bahkan ada yang menyampaikan membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker,” ungkap Supinah.

Ia menambahkan, usaha ini berjalan mandiri tanpa dukungan CSR. Seluruh legalitas seperti IPRT, KBLI, hingga sertifikasi halal ditanggung bersama oleh kelompok Dasawisma Anggrek. Dukungan juga dapat dari Pemdes Purwajaya dan kelompok wanita tani dengan menanam kunyit sebagai bahan baku utama. 

Dengan prestasi Juara 1 TTG Unggulan Kukar 2025, Supinah berharap inovasi ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas.

“Kami berharap kunyit hitam bisa jadi unggulan Kukar dan menyejahterakan dari penghasilan warga Purwajaya sesuai visi Kukar Idaman Terbaik,” harapnya mengakhiri.

[RWT | ADV DPMD KUKAR]  


Related Posts


Berita Lainnya