Advertorial

Negosiasi Gubernur Isran Noor Berhasil! 1 Juta Ton CO2E Kelebihan Penurunan Emisi Kaltim Resmi Dibeli Carbon Fund

Diah Putri — Kaltim Today 15 Mei 2023 16:37
Negosiasi Gubernur Isran Noor Berhasil! 1 Juta Ton CO2E Kelebihan Penurunan Emisi Kaltim Resmi Dibeli Carbon Fund
Gubernur Isran Noor Saat di Brasil. (kaltimprov.go.id)

Kaltimtoday.co - Kabar baik datang dari Washington DC, Amerika Serikat (AS). Setelah dua hari pertemuan panjang dengan pejabat World Bank (Bank Dunia), 1 juta ton CO2e yang melebihi penurunan emisi Kaltim periode 2019-2020 akan dibayar oleh Carbon Fund (World Bank).

“Alhamdulillah sepakat 1 juta ton CO2e kita akan dibayar oleh Carbon Fund, Bank Dunia,” kata Gubernur Isran Noor pada Minggu (14/5/2023).

Negosiasi dilakukan oleh Gubernur Isran Noor selama dua hari berturut-turut. Rapat pertama dilakukan Gubernur Isran Noor setibanya dari Sao Paulo, Brasil pada Selasa (9/5/2023) sekitar pukul 14.00 waktu AS. Pertemuan hari pertama diadakan selama tiga jam hingga pukul 15.00 waktu AS.

Pertemuan kedua akan dilanjutkan pada Rabu (10/5/2023) mulai pukul 09.00 hingga 14.00 waktu AS. Semua pertemuan diadakan di Kantor Pusat Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat.

Gubernur menjelaskan, kesepakatan 1 juta ton CO2e penurunan emisi akan meningkatkan pendapatan Kaltim dari hasil pembayaran berbasis kinerja (result based payment) untuk penurunan emisi karbon Kaltim.

Ketua Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) juga mengungkapkan Kepala Unit Management Fund Perubahan Iklim Bank Dunia Erwin De Nys memastikan Dana Karbon akan membeli kelebihan penurunan emisi Kaltim untuk laporan pertama tahun 2019-2020. senilai 1 juta ton CO2e dari total 10 juta ton.

“Penentuan harga per ton CO2e akan dilakukan antara tim negosiator Kaltim dan Pemerintah Indonesia dengan Tim Bank Dunia setelah Carbon Fund dari pihak auditor Bank Dunia menerima laporan pertama tentang penurunan emisi untuk Kaltim” ujar Gubernur Kaltim tersebut.

Kabarnya, Carbon Fund Karbon Bank Dunia telah setuju membayar untuk penurunan emisi Kaltim sebesar 22 juta ton CO2e atau sebesar USD 110 juta CO2e.

Berdasarkan laporan penurunan emisi pertama, Kaltim berhasil menurunkan emisi sebesar 32 juta ton CO2e dari tahun 2019 hingga Desember 2020. Ada sekitar 10 juta ton CO2e kelebihan penurunan emisi yang dapat diperdagangkan.

Satu juta ton CO2e dari kelebihan akhirnya disepakati untuk dibeli oleh Carbon Fund dengan harga lebih tinggi dari pembayaran pertama. Alhasil, Carbon Fund akan membayar kompensasi penurunan emisi Kaltim senilai 23 juta CO2e.

“Kita patut mensyukuri kesepakatan ini dan berharap kelebihan penurunan emisi yang sekitar 9 juta ton CO2e, juga akan terbayarkan di kemudian hari,” harap gubernur.

Dalam dua pertemuan tersebut, pejabat Bank Dunia yang berpartisipasi adalah Erwin De Nys (Practice Manager), Andres Espejo (Fund Manager), Siet Meijer (Coordinator of the FCPF, FMT), Evanshainia Syiem (Carbon Finance Specialist), Julian Gonzalo Jimenez (Senior Carbon Finance Specialist), Markus Pohlmann (Senior Counsel), Fabiano De Andrade Correa (Senior Counsel), Christopher Sturgess (FCPF FMT), Erin Tressler (Private Sector Engagement Specialist, FCPF), Steven Baillie (Principal Financial Officer), Basak Odemis (Climate Finance Unit), Mitik Ayalew Zegeye (Climate Change Analyst) dan Timila Dhakhwa (Climate Change Analyst).

Delegasi Kaltim dipimpin langsung oleh Gubernur Isran Noor dan Staf Khusus Gubernur Kaltim untuk Perubahan Iklim dan Lingkungan Stepi Hakim. Turut hadir Sekretaris pribadi Gubernur Kaltim, Lenny Syafarina dan Ajudan Gubernur Kukuh Prianggoro yang mendampingi Gubernur Isran Noor.

Pertemuan tersebut diadakan di Kantor Pusat Bank Dunia, Washington DC, secara luring dan daring, serta dihadiri oleh staf Bank Dunia di London, Inggris Raya dan Afrika Selatan. 

[TOS | ADV DISKOMINFO KALTIM]


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya