Daerah

Panen Padi Kaltim Turun 12% di 2023, Produksi Beras Berkurang 5%

Suara Network — Kaltim Today 19 Maret 2024 04:21
Panen Padi Kaltim Turun 12% di 2023, Produksi Beras Berkurang 5%
Ilustrasi. (Pixabay)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Luas panen padi di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan 12% di tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, luas panen padi di tahun 2023 mencapai 57,08 ribu hektare, turun 7,89 ribu hektare dari 64,97 ribu hektare di tahun 2022. Penurunan ini berimbas pada produksi padi yang turun 5,20% menjadi 226,97 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG) dari 239,42 ribu ton GKG di tahun 2022.

Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain lahan sawah di Kaltim banyak yang beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit dan pertambangan. Kemudian banjir dan kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah Kaltim pada tahun 2023 menyebabkan kerusakan pada tanaman padi.

Selain itu, serangan hama penyakit tanaman padi, seperti wereng dan blast, juga menjadi salah satu faktor penyebab penurunan produksi padi.

Meskipun luas panen dan produksi padi turun, produksi beras di Kaltim justru mengalami kenaikan 5% di tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh peningkatan tingkat penggilingan padi dari 62,26% di tahun 2022 menjadi 63,43% di tahun 2023.

BPS Kaltim memprediksikan bahwa potensi produksi padi di Kaltim pada Subround Januari-April 2024 akan mencapai 79,93 ribu ton GKG. Angka ini turun 25,42% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022 yang sebesar 107,18 ribu ton GKG.

Penurunan potensi produksi padi ini disebabkan oleh penurunan luas panen padi pada Subround Januari-April 2023 dan September-Desember 2023, masing-masing sebesar 13,33% dan 16,80% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022.

Pemerintah Provinsi Kaltim terus berupaya meningkatkan produksi padi di wilayahnya. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan luas panen padi: Pemerintah memberikan bantuan bibit padi dan pupuk kepada petani, serta membangun infrastruktur irigasi untuk mendukung perluasan area tanam padi.
  • Meningkatkan produktivitas padi: Pemerintah mendorong petani untuk menggunakan teknologi pertanian yang lebih maju, seperti penggunaan varietas padi unggul dan sistem tanam padi yang lebih efisien.
  • Mengendalikan hama penyakit tanaman: Pemerintah melakukan kegiatan pengendalian hama penyakit tanaman padi secara terpadu, seperti penggunaan pestisida dan biopestisida.

Diharapkan dengan berbagai upaya tersebut, produksi padi di Kaltim dapat kembali meningkat di tahun-tahun mendatang.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp 



Berita Lainnya