Advertorial

Pemda PPU Butuh Dukungan Anggaran untuk Jadi Gerbang IKN

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 14 Maret 2025 16:31
Pemda PPU Butuh Dukungan Anggaran untuk Jadi Gerbang IKN
Bupati PPU, Mudyat Noor saat memberikan sambutan di pembukaan Ramadan Fest 2025. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menegaskan bahwa kabupaten yang dipimpinnya masih menghadapi tantangan besar dalam hal pembangunan infrastruktur. 

Dalam sambutannya saat pembukaan Ramadan Fest 2025, yang juga menjadi rangkaian peringatan HUT ke-23 PPU, Mudyat Noor mengungkapkan bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu faktor utama yang menghambat kemajuan daerah tersebut.

"Pada kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan kepada Bapak Gubernur bahwa PPU kini telah berusia 23 tahun. Namun, seperti yang Bapak Gubernur lihat sendiri, dari tahun ke tahun, saat berkunjung atau melintas di daerah ini, jalannya masih lurus-lurus saja,” ungkapnya.

Menurut Mudyat Noor, PPU memiliki APBD terendah ke-9 dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim, yang sebagian besar bergantung pada dana bagi hasil. Ketimpangan alokasi Bantuan Keuangan (Bankeu) dibandingkan daerah lain menjadi perhatian utama pemerintah daerah.

"Apalagi tahun ini, kami juga menerima bantuan keuangan (Bankeu), itu pun berkat dorongan Pak Gubernur saat dijabat oleh Pak Pj Akmal. Alhamdulillah, masih bisa mendapatkan sekitar Rp60 hingga hampir Rp70 miliar,” ungkapnya

Ia juga menyinggung daerah lain yang mendapatkan alokasi lebih besar. Sebagai perbandingan, Kabupaten Paser mendapatkan lebih dari Rp500 miliar, sementara Samarinda hampir Rp1 triliun.

"Kami yakin, dengan Gubernur yang baru ini, yang juga memperoleh dukungan besar dari masyarakat PPU hingga hampir 70 persen suara, perhatian terhadap daerah ini bisa lebih ditingkatkan,” ucapnya.

Sebagai kabupaten yang menjadi gerbang utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), Mudyat Noor berharap PPU mendapatkan perhatian lebih dalam pengembangan infrastruktur, khususnya pada sektor transportasi dan wisata.

"Kami sebenarnya menginginkan agar PPU mendapatkan perhatian khusus, terutama karena dengan penunjukan Kecamatan Sepaku sebagai IKN, kami berharap daerah ini bisa menjadi gerbang utama menuju IKN,” sahutnya.

Salah satu infrastruktur yang dinilai perlu segera dikembangkan adalah pelabuhan penyeberangan yang menghubungkan Balikpapan-PPU, agar bisa menjadi pusat wisata yang representatif.

"Sebagai gerbang IKN, tentu wajah PPU harus dipermak dan dipoles sebaik mungkin. Minimal, pelabuhan yang saat ini digunakan untuk menyeberang bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata, seperti di Singapura. Sehingga, ketika orang memandang dari Balikpapan, terlihat indah, dan saat menyeberang ke Penajam, keindahannya juga terasa," bebernya.

Mudyat Noor menegaskan bahwa PPU sangat bergantung pada dana bagi hasil, karena 90 persen dari APBD kabupaten berasal dari dana tersebut, sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya berkisar 10 persen.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya