Kaltimtoday.co, Samarinda - Untuk melestarikan kebudayaan di setiap daerah, diperlukan pelajaran muatan lokal (mulok) terutama untuk satuan pendidikan formal. Sehingga pemberlakukan pelajaran mulok sudah seharusnya menjadi mata pelajar yang wajib di setiap sekolah.

Hal inilah yang diharapkan Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti terhadap sekolah-sekolah yang ada di Samarinda. Dia pun turut mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda yang sudah melakukan launching buku mulok pada Senin (21/11/2022) lalu.

Adapun buku-buku mulok yang telah dilaunching sebanyak 12 buku dikarang oleh guru-guru yang memang mengajar mulok di sekolah khususnya dari tingkat PAUD, SD/MI dan SMP. Dari buku-buku mulok tersebut terdari dari empat bidang studi meliputi, bahasa daerah, kesenian daerah, olahraga tradisional, dan cerita rakyat Kaltim. Lalu dari tingkat SMP/MTS memiliki tujuh bidang, kemudian ditambah tiga bidang khusus yakni, pendidikan lingkungan hidup, pendidikan anti korupsi, dan pendidikan lalu lintas.

Hal ini juga bentuk pengimplementasian dari Peraturan Wali (Perwali) Kota Samarinda Nomor 13 Tahun 2015 tentang Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah. Sebab untuk mewujudkan pendidikan berkarakter dimulai dari tingkat PAUD hingga SMP.

“Sehingga tidak hanya di atas kertas, tapi nantinya diharapkan bisa berdampak terhadap karakter pelajar. Untuk mengurangi kasus pembullyan dan tindak kekerasan yang ada di sekolah,” demikian Puji.

[PAS | NON | ADV DPRD SAMARINDA]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.