Internasional

Picu Kemarahan di Seluruh Dunia, Siapa Itu George Floyd?

Kaltim Today
08 Juni 2020 12:10
Picu Kemarahan di Seluruh Dunia, Siapa Itu George Floyd?
Sumber: Twitter @JOEtheHOEslayer

Kaltimtoday.co - Demo besar-besaran saat ini sedang terjadi di Amerika Serikat. Bahkan aksi ini diwarnai kerusuhan di sejumlah tempat.

Dikutip dari CNBC, setidaknya ada tiga negara bagian yang telah menyatakan status darurat. Sementara itu, 40 kota juga dikabarkan menerapkan jam malam.

Tentara cadangan AS, Garda Nasional, juga diturunkan. Mengutip sumber yang sama, 5.000 pasukan diaktifkan di 15 negara bagian termasuk Washington DC, sementara 2.000 lainnya bersiaga.

Lalu, mengapa kerusuhan terjadi? Siapa George Floyd yang telah memicu keamarahan di seluruh dunia?

George Floyd adalah seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun. Dia sempat tinggal di Houston, Amerika Serikat, namun ia lantas pindah dan tinggal di Menneapolis.

Di lingkungan tempat tinggalnya, George Floyd dikenal sebagai pria besar yang baik hati dan penyayang.

Hal tersebut diakui tidak hanya oleh keluarganya sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya.

George Floyd tewas setelah lehernya ditekan oleh lutut Derek Chauvin, salah satu dari empat polisi Minneapolis yang menahannya.

Sebagaimana dilansir AFP, George ditangkap karena diduga melakukan transaksi memakai uang palsu senilai US$ 20 (Rp 292 ribu) pada Senin (25/5/2020) lalu.

Laporan itu disampaikan pada 25 Mei siang, ketika Floyd membeli sebungkus rokok dari sebuah toko kelontong, Cup Foods. Pegawai toko melapor ke polisi karena meyakini uang tersebut palsu.

Dalam laporan ke 911 sekitar pukul 20.00 itu, sang pegawai mengaku gerak-gerik Floyd mencurigakan. Dalam transkrip percakapan yang dirilis otoritas setempat, ia meminta Floyd mengembalikan rokok yang dibeli namun ditolak.

Karyawan itu mengatakan, pria itu (Floyd) tampak mabuk dan tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Tak lama setelahnya, sekitar pukul 20.08, polisi datang ke tempat kejadian dan menghampiri Floyd yang duduk di ujung luar toko.

Dalam sebuah video yang menjadi viral, saat penangkapan terjadi, sang polisi bernama Derek Chauvin menekan leher Floyd dengan lututnya. Padahal ia dalam keadaan sedang diborgol dan menelungkup di pinggir jalan, selama kurang lebih tujuh menit.

Dari video yang beredar, George terlihat berkali-kali merintih kesakitan dan mengaku sulit bernafas. Ia bahkan sempat menangis dan memanggil ibunya sesaat sebelum tewas.

"Lututmu di leherku. Aku tidak bisa bernapas... Mama. Mama," ujar George diiringi dengan rintihan sebelum tewas.

Beberapa masyarakat yang berada di lokasi kejadian meminta Chauvin untuk melepaskan lututnya dari leher George. Sayangnya permintaan tersebut tidak diindahkan.

Saat George tidak lagi bergerak dan merintih, ia langsung dibawa ke rumah sakit dengan mobil ambulan. Sesampainya di rumah sakit Hennepin County Medical Center, George dinyatakan meninggal dunia.

Hal ini memicu kemarahan publik, khususnya warga kulit hitam. Mereka meminta pertanggungjawaban atas kasus pembunuhan tersebut.

Alhasil Derek Chauvin dipecat. Bukan hanya dirinya, tiga rekannya Tou Thao, Thomas Lane, dab J. Alexander Kueng juga diberhentikan dari kepolisian.

[RWT]


Related Posts


Berita Lainnya