Kaltimtoday.co - Nama Rama Duwaji kini ramai diperbincangkan publik setelah suaminya, Zohran Mamdani, berhasil terpilih sebagai Wali Kota New York. Kemenangan Mamdani bukan hanya mencetak sejarah sebagai wali kota muslim pertama di kota ini, tetapi juga membuat sosok istrinya ikut mencuri perhatian dunia.

Berbeda dari pasangan pejabat publik pada umumnya, Rama Duwaji dikenal sebagai seniman muda dengan visi sosial yang kuat. Ia dianggap mewakili semangat generasi baru pemimpin muda yang berpikiran progresif dan berjiwa kreatif.

Dikutip dari akun TikTok @thetimes, Jumat (7/11/2025), Rama Duwaji lahir di Houston, Amerika Serikat (AS) dari pasangan asal Suriah. Ayahnya merupakan profesor di bidang teknik komputer, sementara ibunya berprofesi sebagai dokter.

Sejak kecil, Rama terbiasa berpindah antara Houston dan Damaskus, tempat ia sering menghabiskan musim panasnya. Pengalaman lintas budaya itu membentuk perspektifnya terhadap isu diaspora dan pengungsian. Pada 2021, ia memutuskan untuk pindah ke New York dan meniti karier di dunia seni.

Rama Duwaji dikenal sebagai seniman, ahli keramik, dan ilustrator. Karya-karyanya banyak menyoroti tema identitas, politik, dan kemanusiaan, terutama isu-isu yang menyentuh nasib pengungsi dan diaspora Timur Tengah, sebagaimana dilaporkan Time Magazine.

Tak hanya di dunia nyata, Rama juga aktif di media sosial. Namun berbeda dengan kebanyakan anak muda, ia menggunakan platformnya untuk menyuarakan isu kemanusiaan global. Melalui unggahannya, Rama menyerukan pesan-pesan sosial terkait perang di Palestina, krisis kelaparan di Gaza, hingga kasus pelanggaran HAM di Yaman.

Rama dan Zohran pertama kali bertemu lewat aplikasi kencan Hinge, jauh sebelum Mamdani dikenal sebagai politikus muda berpengaruh. Keduanya menjalani hubungan yang harmonis hingga akhirnya bertunangan dan menikah pada Desember 2024 di Dubai.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya Februari 2025, mereka mendaftarkan pernikahan secara sipil di New York. Sejak saat itu, keduanya dikenal sebagai pasangan muda yang inspiratif, memadukan politik, seni, dan nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

[RWT]