Kaltimtoday.co - Pemerintah menegaskan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) akan tetap berlangsung selama bulan Ramadan, yang diperkirakan mulai pada 1 Maret 2025. Program ini tetap dijalankan dengan skema yang disesuaikan agar kebutuhan gizi anak-anak sekolah tetap terpenuhi.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan bahwa mekanisme distribusi makanan akan diatur sedemikian rupa agar tetap efektif selama bulan puasa.

"Anak-anak tetap masuk sekolah dan akan membawa pulang makanan untuk dikonsumsi saat berbuka bagi yang menjalankan puasa. Sementara bagi yang tidak berpuasa, mereka tetap menerima makanan dengan anjuran untuk mengonsumsinya di rumah demi menghormati teman-temannya yang sedang berpuasa," jelas Dadan di Jakarta, Kamis (6/2/2025).

Sementara itu, Plh Direktur Anggaran Bidang Pembangunan Manusia dan Kemanusiaan, Diah Dwi Utami, menegaskan bahwa program makan bergizi gratis merupakan salah satu prioritas utama Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia demi mendukung pertumbuhan fisik dan kognitif mereka.

"Program ini sangat krusial dalam membangun generasi muda yang sehat dan cerdas. Akses terhadap gizi yang cukup dapat membantu meningkatkan prestasi akademik dan produktivitas mereka di masa depan," ungkap Diah.

Tantangan gizi di Indonesia masih menjadi perhatian serius, termasuk triple burden of malnutrition yang mencakup kekurangan gizi, obesitas, dan defisiensi gizi mikro. Untuk mendukung keberlanjutan program ini, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun dari APBN 2025.

Sebanyak Rp 51,5 triliun digunakan untuk pengadaan bahan makanan, sedangkan sisanya dialokasikan untuk operasional dan kebutuhan teknis lainnya.

"Dengan alokasi anggaran yang memadai, pemerintah berkomitmen memastikan program ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak nyata dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia. Presiden menargetkan seluruh anak di Indonesia dapat menikmati manfaat program makan bergizi gratis pada akhir 2025," tambah Diah.

Dengan kelanjutan program ini selama Ramadan, pemerintah berupaya memastikan seluruh anak Indonesia tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.

[RWT]