Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pujiono (44) tertunduk lesu saat digiring polisi dalam rilis kasus pembakaran di Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong.

Pelaku yang menggunakan pakaian orange bertuliskan tahanan Polres Kukar, saat ditanya awak media hanya menjawab singkat saja.

Dia tidak ada niat untuk membakar, ancaman tersebut hanya untuk menakuti-nakuti saja. Bukan tanpa sebab, pelaku merasa kesal kepada istrinya yang kerap berbohong hingga sering meninggalkan rumah saat ribut dengannya. 

Perilaku tidak jujur ini pun tertular ke anaknya yang berusia sekitar 17 tahun. Anaknya sering mengambil uang dan voucher pulsa atau paket data Internet, hanya saja selalu ditutupi dan dibela istrinya.

Pujiono yang memiliki warung kecil ini pun tak mempermasalahkan kerugiannya. Hanya saja, dia tidak suka terhadap perilaku ketidakjujurannya.

"Kalau anak dididik untuk berbohong seperti itu, saya ini dianggap apa," kata Pujiono, Minggu (16/7/2023).

Ketidakjujuran istri dan anaknya tak hanya sekali saja, namun berulang kali. Bahkan ketika mengambil uang hasil dagangan, uang itu pun dibagi-bagikan kepada tujuh orang laki-laki yang merupakan teman sebayanya.

"Uang itu dihambur-hamburkan, dan ada tujuh cowok dikasih mulai dari Rp 300-400 ribu. Padahal uang itu buat dia juga, biaya sekolah dan kehidupan dia juga" ujar Pujiono.

[RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.