Advertorial

Rudy Mas’ud Yakin Infasy Jadi Strategi Baru Kurangi Impor Daging 

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 14 Maret 2025 20:16
Rudy Mas’ud Yakin Infasy Jadi Strategi Baru Kurangi Impor Daging 
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud saat mengunjungi fasilitas peternakan saat peresmian Intensive Farming System (Infasy) di Kecamatan Waru. (Fauzan/Kaltimtoday)

Kaltimtoday.co, Penajam - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kalitim) terus memperkuat ketahanan pangan dengan mengembangkan Intensive Farming System (Infasy) di Penajam Paser Utara (PPU). 

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, meresmikan sistem peternakan modern ini sebagai salah satu langkah strategis dalam mengurangi ketergantungan daerah terhadap impor daging, ayam, dan telur dari luar provinsi.

"Pertama, kami baru saja melaksanakan kunjungan Safari Ramadan dari Paser, Tanah Grogot. Sekaligus, kami mampir di PPU untuk meresmikan sistem Infasy ini," ujar Rudy dalam sambutannya.

Saat ini, Kaltim masih sangat bergantung pada pasokan daging dari luar daerah. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, sekitar 70 persen kebutuhan daging di provinsi ini masih dipenuhi dari impor, sementara produksi lokal hanya mampu mencukupi 30 persen kebutuhan masyarakat. 

Angka ini dinilai sangat tinggi, mengingat Kaltim memiliki potensi besar dalam sektor peternakan. Dengan hadirnya Infasy, Pemprov Kaltim berharap bisa membalikkan angka ini. 

"Mudah-mudahan, dengan kegiatan-kegiatan peternakan dan kehewanan ini, kita bisa memenuhi kebutuhan dari dalam. Harapan kami, nanti 70% kebutuhan daging bisa dipenuhi dari dalam Kalimantan Timur, dan hanya 30% yang didatangkan dari luar," tegasnya.

Infasy akan menjadi pusat pengembangan peternakan untuk beberapa komoditas utama, termasuk sapi, rusa, dan ayam. Sistem ini dirancang dengan model peternakan intensif yang fokus pada peningkatan produksi dan efisiensi distribusi hasil ternak.

"Di sini, kita akan membudidayakan beberapa komoditas utama, pertama sapi, kedua rusa, ketiga ayam, dan berbagai jenis ternak lainnya. Ini adalah aset milik Pemprov, dan kita akan terus kembangkan ke depan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, terutama dalam pemenuhan daging, ayam, dan telur," kata Rudy.

Untuk memastikan keberhasilan program ini, pemerintah juga akan melakukan pembenahan infrastruktur dan sistem pemeliharaan ternak. 

"Banyak hal yang perlu segera dibenahi, pertama kandangnya perlu diperbaiki, kedua pembibitan juga harus lebih ditingkatkan, dan yang terpenting adalah pemberian vitamin, suntik vitamin, serta vaksinasi agar rusa-rusa di sini tetap sehat," tambahnya.

Keberhasilan Infasy akan bergantung pada kolaborasi antara pemerintah daerah, peternak, akademisi, dan sektor swasta. Dengan pengelolaan yang baik, Infasy diharapkan dapat menjadi model peternakan modern yang bisa direplikasi di daerah lain dan membantu Kaltim mencapai kedaulatan pangan.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU] 



Berita Lainnya