Nasional
Tragedi di Puncak Carstensz, Ini Deretan Kasus Pendaki yang Kehilangan Nyawa

Kaltimtoday.co - Puncak Carstensz, atau yang dikenal juga sebagai Puncak Jaya, merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia yang terletak di Papua. Dengan ketinggian mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut, gunung ini menjadi destinasi favorit bagi para pendaki profesional. Namun, di balik pesonanya, Puncak Carstensz menyimpan berbagai tantangan yang berbahaya dan sering memakan korban.
Medan yang ekstrem, jalur pendakian terjal, perubahan cuaca yang tidak menentu, serta risiko longsoran es menjadikan pendakian ke puncak ini sangat berbahaya. Selain itu, akses menuju lokasi yang sulit dan membutuhkan keterampilan teknis khusus menambah tingkat kesulitan dalam perjalanan mendaki. Sejumlah pendaki bahkan kehilangan nyawa saat berusaha mencapai puncak.
Berikut beberapa kasus kecelakaan tragis yang terjadi di Puncak Carstensz sebagai peringatan bagi calon pendaki agar lebih berhati-hati dan mempersiapkan diri dengan baik sebelum melakukan pendakian.
Kasus Kecelakaan di Puncak Carstensz
1. Dua Pendaki Wanita Meninggal Dunia (2025)
Tragedi terbaru terjadi pada Februari 2025, ketika dua pendaki wanita asal Indonesia, Lilie Wijayanti Poegiono (59) dan Elsa Laksono (60), meninggal akibat hipotermia saat menuruni gunung. Mereka tergabung dalam tim pendakian yang terdiri dari 10 orang, termasuk musisi Fiersa Besari serta pendaki dari Rusia dan Turki.
Setelah berhasil mencapai puncak pada 28 Februari 2025, rombongan menghadapi kondisi cuaca ekstrem dalam perjalanan turun. Lilie dan Elsa mengalami gejala hipotermia di area Teras 2. Meskipun tim penyelamat telah memberikan pertolongan, keduanya dinyatakan meninggal dunia pada 1 Maret 2025.
2. Dua Pendaki Tewas dalam Insiden Terpisah (2024)
Pada tahun 2024, dua pendaki dilaporkan meninggal dalam dua insiden berbeda di kawasan Puncak Carstensz. Insiden pertama terjadi pada 29 September 2024, ketika seorang pendaki mengalami serangan jantung saat dalam perjalanan menuju puncak. Kekurangan oksigen di ketinggian ekstrem menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi kesehatannya.
Insiden lainnya menimpa seorang pendaki asal Tiongkok, Dong Fei. Setelah sukses mencapai puncak, ia mengalami kecelakaan fatal saat turun dan diduga terjatuh dari ketinggian, menyebabkan luka serius yang berujung pada kematiannya.
3. Pemandu Pendakian Meninggal Akibat Longsoran Batu (2018)
Pada November 2018, seorang pemandu bernama Andika Pratama kehilangan nyawa akibat longsoran batu saat mendampingi rombongan pendaki. Kejadian ini berlangsung ketika ia sedang melakukan aklimatisasi, yaitu proses adaptasi tubuh terhadap kadar oksigen rendah di ketinggian.
Saat memasang tali pengaman di titik pertama, longsoran batu tiba-tiba terjadi dan menimpanya. Luka parah yang dialami membuat Andika tidak dapat diselamatkan, dan ia meninggal di lokasi kejadian.
4. Ahmad Hadi Meninggal Akibat Hipoksia (2017)
Pada Oktober 2017, seorang pendaki asal Jakarta bernama Ahmad Hadi meninggal dunia akibat hipoksia, yaitu kondisi kekurangan oksigen di ketinggian. Saat dalam perjalanan turun dari puncak, Ahmad mulai merasakan nyeri di dada, yang kemudian berkembang menjadi kejang-kejang. Sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan akibat efek dari kadar oksigen yang sangat rendah.
5. Erik Erlangga Meninggal Akibat Hipotermia
Seorang pendaki bernama Erik Erlangga mengalami kejadian tragis saat hampir mencapai puncak Carstensz. Ia terjebak dalam kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan suhu tubuhnya menurun drastis hingga mengalami hipotermia. Sayangnya, kondisinya tidak dapat diatasi, sehingga nyawanya tidak terselamatkan.
Peringatan bagi Calon Pendaki
Serangkaian tragedi ini menjadi pengingat bahwa mendaki Puncak Carstensz bukanlah perjalanan yang mudah. Dibutuhkan kesiapan fisik yang matang, peralatan yang memadai, serta kewaspadaan tinggi untuk meminimalkan risiko. Para pendaki yang berencana menaklukkan gunung ini harus memastikan diri memiliki persiapan yang optimal agar perjalanan mereka aman dan sukses.
[RWT]
Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp