Kaltimtoday.co, Sangatta - Vaksinasi dosis kedua untuk pelayanan publik diikuti oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Yulianus Palangiran yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Kamis (18/3/2021).

“Vaksin kedua kan sudah terjadwal hari ini 18 Maret 2021, saya harus mengikuti. Saya ingatkan lagi kepada masyarakat, bahwa vaksin dosis pertama saya tidak mengalami efek apa-apa, baik nyeri, ngilu atau yang katanya yang nafsu makannya bertambah dan sebagainya, tidak ada,” ucap Yulianus usai pelaksanaan vaksin.

Yulianus mengatakan, vaksinasi merupakan upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid 19, selain dengan tetap menerapkan protokol kesehatan juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh.

Lanjut Yulianus menuturkan, untuk sementara vaksinasi masih terbatas, saat ini terlebih dahulu diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, pelayan publik termasuk DPRD Kutim dan Lansia.

“Warga yang belum divaksin harap bersabar, karena jatah vaksin dari pusat juga terbatas,” ungkap politisi Partai Demokrat itu.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Ditambahkan Yulianus, seluruh warga usia 18 tahun ke atas akan divaksin, tentunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila memiliki penyakit maka perlu melakukan konsultasi dokter terlebih dahulu.

“Jangan percaya dengan isu yang berkembang soal vaksin, apalagi takut jarum suntik, sehingga yang berkembang isu-isu tadi,” paparnya.

Dia berharap, masyarakat dapat mendukung program vaksinasi pemerintah sebagai upaya menekan penyebaran Covid 19, khususnya di Kutim.

“Kami lihat nanti kurvanya, yang terpapar semakin hari semakin turun, hunian di rumah sakit bagi yang dirawat juga turun, artinya banyak kamar kosong dan kalau sudah divaksin semua, maka Covid 19 tidak ada di Kutim dan Indonesia. Walaupun saat ini , Covid 19 sudah berkembang bahkan ada virus B117, ketika sudah divaksin akan menjaga kekebalan tubuh seseorang,” pungkasnya.

[El | NON | ADV DPRD KUTIM]

http://kaltimtoday.co/tag/covid-19/