Kaltimtoday.co, Samarinda - Dalam rangka mengantisipasi dampak El Nino terhadap sektor pertanian, Dinas Pangan, Tanaman dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim menginstruksikan kepada petani dan penyuluh di kabupaten dan kota secara tertulis untuk percepatan tanam. 

Sebelumnya, BMKG memprediksi puncak fenomena EL Nino di Indonesia terjadi pada Agustus 2023.

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia, sehingga memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Fenomena inipun dapat memberikan dampak terhadap sektor pertanian, seperti kekeringan, penyakit tanaman, perubahan pola hama, dan penurunan produksi. 

Plh Kepala DPTPH Kaltim, Rini Susilawati mengungkapkan, instruksi percepatan tanam tersebut seperti membuat penampungan-penampungan air atau embung-embung kecil dan menggunakan benih yang tahan kekeringan.

Dia menyebutkan, upaya itu dilakukan untuk membantu petani dalam menghadapi potensi El Nino.

Meskipun secara nasional bukan daerah lumbung, tapi Kaltim memiliki daerah sentral untuk tanaman pangan dan holtikultura.

Seperti tanaman pangan Padi yang sentralnya di Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Samarinda, Kutai Timur, Kutai Barat, dan Berau.

Sedangkan hampir setiap daerah memiliki potensi holtikultura buah-buahan. Misalnya pisang kepok krecek varietas lokal Kutai Timur yang sudah diekspor.

[RWT | DISKOMINFO KALTIM]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.