Kaltimtoday.co, Samarinda - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa ibu kota baru akan dibangun di wilayah administratif Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kaltim, pada (26/08/2019) lalu.

Rencana pembangunan jangka menengah tersebut, yakni 2020-2024 membuat sebagian wilayah di Kaltim bersiap menyambut ibu kota baru sedini mungkin, salah satunya Samarinda.

Kasi Penanganan Sampah DLH Samarinda Zainal Abidin menuturkan, dengan terpilihnya daerah Kaltim, pemukiman baru akan semakin bertambah.

“Perumahan berkembang dimana-mana, penduduk meningkatkan tentu sampah juga meningkat,” ujarnya.

Dia menambahkan, Samarinda perlu memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) baru. Pasalnya, hingga saat ini Samarinda hanya mempunyai dua TPA yaitu di Bukit Pinang dan Sambutan.

“Kami menginginkan TPA baru, tetapi untuk membangunnya tidaklah mudah. Banyak prosesnya, dan anggarannya tidak sedikit,” kata Zainal.

Pada dasarnya, lanjut dia, TPA harusnya berusia 5 tahun, tetapi karena banyak kendala, TPA tetap beroperasi melebih standar. Tentunya, perawatannya juga ekstra.

“TPA Bukit Pinang misalnya, yang saat ini sudah berusia kurang lebih 20 tahun,” tuturnya.

Saat ditanya kapan dan dimana rencananya, Zainal belum memberikan keterangan yang utuh.

“Masih kami rancang,” pungkasnya.

[BID | RWT | ADV]