Kaltim
Disdikbud Kaltim Serius Tingkatkan Kompetensi Guru SMA/SMK
Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim turut memperhatikan kompetensi bagi para tenaga pendidik di jenjang SMA/SMK sederajat. Hal itu dipastikan langsung oleh Kepala Disdikbud Kaltim, Muhammad Kurniawan.
Kurniawan menyebut, peningkatan kompetensi sudah menjadi suatu kewajiban dalam 1 tahun. Khususnya bagi guru yang berstatus PNS. Minimal 20 jam untuk meningkatkan kompetensinya.
"Harapan kami, peningkatan kompetensi ini harus berbarengan dengan mata pelajaran yang diajar di sekolah," ungkapnya.
Maksudnya, peningkatan kompetensi guru harus linier dengan basis pelajaran apa yang di sekolah. Misalnya, guru bahasa Inggris berarti meningkatkan kompetensinya di mata pelajaran bahasa Inggris.
Disdikbud Kaltim juga memerhatikan pendidikan sertifikasi bagi guru. Sebab sertifikasi menjadi kewajiban sebagai guru pada awal masuk. Sehingga dengan adanya sertifikasi, maka akan berkaitan dengan pemilihan angka afektif guru.
"Guru kan fungsional. Awal dia masuk dengan sertifikasi dilanjutkan dengan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya sebagai guru matpel masing-masing," jelas Kurniawan.
Tak berhenti sampai pelatihan untuk peningkatan kompetensi guru, pihaknya juga melakukan evaluasi dan monitoring terhadap hasil dari adanya upaya peningkatan tersebut. Kurniawan memberi contoh seperti banyaknya guru-gutu penggerak yang bisa memberikan perubahan di lingkungan sekitar.
"Pastilah nanti ada evaluasi di bidang ketenagaan guru untuk mengevaluasi dan monitoring hasil mereka pada saat implementasi dan dimonitoring kemajuan-kemajuan yang ada," lanjutnya.
Guru saat ini juga menghadapi segudang tantangan. Salah satunya harus terbiasa dan akrab dengan cara pengajaran serba digitalisasi. Kurniawan juga tak memungkiri itu. Apalagi, guru harus mengikuti perkembangan yang ada. Platform terkait dunia pendidikan juga harus sesuai dengan perubahan.
"Disdikbud akan memberi dukungan. Baik itu fasilitas, sarana dan prasarana, maupun dalam hal peningkatan yang bersangkutan untuk memahami digitalisasi di dunia pendidikan," ungkap Kurniawan.
Apalagi, kilas balik saat pandemi Covid-19 yang merebak sejak 2020 silam akhirnya juga memberikan pengaruh cukup signifikan untuk pendidikan. Di mana pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang memanfaatkan internet dan gawai jadi hal utama.
Usia guru saat ini juga variatif. Mulai yang masih muda hingga lanjut usia. Dalam hal ini, Disdikbud juga terbuka untuk memberi bantuan. Menurutnya, beradaptasi dan belajar dengan perkembangan teknologi sekarang tak akan sulit. Namun bergantung pada kemauan masing-masing individu.
Sebagai informasi, saat ini guru yang sudah bersertifikasi di Kaltim jumlahnya ada 3.550. Sementara itu, berdasarkan data dapodik terbaru, guru SMA negeri maupun swasta di Kaltim ada 4.544. Sedangkan guru SMK negeri dan swasta ada 4.689. Kemudian untuk guru SLB negeri maupun swasta ada 380.
[YMD | TOS | ADV DISDIKBUD KALTIM]
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Related Posts
- Waspada Arisan Online Bodong, OJK Ungkap Banyak Masyarakat Masih Minim Literasi Keuangan
- Ketua DPRD Soroti Mangkraknya Hotel Atlet, Minta Pemprov Serius Garap Potensi PAD
- BMKG Peringatkan Potensi Hujan Tinggi di Sejumlah Wilayah Kaltim pada 11–20 Desember 2025
- Pasar Pagi Samarinda Tunggu Andalalin dari Pusat, Dishub Siapkan Skema Lalu Lintas dan Parking Gate
- Usia Harapan Hidup Warga Kaltim Naik Jadi 79 Tahun, Pemerintah Dorong Pola Hidup Sehat dan Deteksi Dini









