Daerah

DPPKBP3A Bakal Bantu Dampingi Pemulihan Piskologis Korban Pemeran Video Syur yang Sempat Hebohkan Warga Berau

Kaltim Today
03 Maret 2025 13:51
DPPKBP3A Bakal Bantu Dampingi Pemulihan Piskologis Korban Pemeran Video Syur yang Sempat Hebohkan Warga Berau
Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Berau - Beredarnya video syur pelajar di Kabupaten Berau belum lama ini mendapat sorotan langsung dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau, Senin (3/3/2025).

Seperti yang disampaikan Kepala DPPKBP3A Berau, Rabiatul Islamiah, menurutnya bahwa pihak sekolah telah meminta bantuan untuk pendampingan psikologis terhadap pelajar yang ada di dalam video tersebut. 

"Pihak sekolah sudah meminta kami untuk melakukan pendampingan. Untuk sementara waktu, anak ini tidak bersekolah dan kami amankan di rumah yang aman," ujarnya.

Pendampingan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi trauma yang mungkin dirasakan oleh pelajar tersebut. 

Mengingat video tersebut sudah tersebar luas, Rabiatul khawatir korban akan mengalami dampak psikologis, seperti rasa malu atau bahkan menjadi sasaran bullying dari teman-teman sekelasnya. 

"Kita juga tidak berharap hal ini terjadi. Ini menjadi evaluasi bagi kita semua tentang betapa pentingnya perhatian dan pengawasan ekstra terhadap anak," tuturnya.

Sebagai langkah awal, DPPKBP3A bersama pihak sekolah akan melakukan pendampingan psikologis kepada pelajar tersebut. 

"Jika tidak ada keberatan dari pihak keluarga, anak ini tidak akan sampai berstatus sebagai anak berhadapan dengan hukum. Setelah itu, langkah-langkah selanjutnya akan dikomunikasikan bersama keluarga dan Dinas Pendidikan," jelasnya.

Rabiatul juga menekankan bahwa kasus ini melibatkan banyak pihak, sehingga setiap langkah yang diambil harus melalui komunikasi yang baik dengan keluarga dan pihak terkait. 

“Kami ingin memastikan bahwa keputusan yang diambil dapat memberikan dukungan terbaik bagi anak tersebut,” tambahnya.

Dengan adanya pristiwa ini, ia pun meminta pihak sekolah pun untuk proaktif dan meningkatkan forum sekolah agar menjadi wadah bagi para siswa untuk meluapkan ekspresinya dan berkonsultasi mengenai masalah yang mereka hadapi.

Menurutnya, melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), telah dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada sekolah-sekolah mengenai pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual. 

Rabiatul berharap setelah sosialisasi ini, sekolah-sekolah akan lebih peka dan kemudian dapat meneruskan informasi ini ke tingkat yang lebih luas, termasuk ke masyarakat di tingkat kampung.

"Kami berharap melalui langkah-langkah ini, kasus serupa bisa diminimalisir dan anak-anak kita bisa tumbuh dalam lingkungan yang lebih aman dan sehat," tutupnya.

[MGN]



Berita Lainnya