Kaltimtoday.co, Samarinda - Sebagai daerah yang memiliki kontur tanah yang cenderung rendah, Samarinda kerap menjadi langganan banjir kala musim hujan melanda. Belum lagi, saat ini Tinggi Mukai Air (TMA) Sungai Karang Mumus (SKM) pun sedang tinggi-tingginya karena dipengaruhi kondisi air pasang. Sejumlah kawasan pun dikabarkan sudah tergenang air dengan ketinggian yang beragam.

Kondisi ini membuat Kepala DLH Samarida, Nurrahmani mengenang musibah banjir yang terjadi selama beberapa kali dalam kurun waktu 2 tahun kebelakang.

“Salah satu yang kami tangani kan masalah sampah paska banjir. Tak jarang kami menemukan perabotan rumah tangga yang rusak dan terpaksa harus dibuang. Mulai dari kasur, kursi pokoknya macam-macam,” kenang perempuan yang akrab disapa Yama tersebut.

Meski begitu diakuinya, belakangan ini pihaknya mulai jarang menemukan adanya perabotan yang rusak diterjang banjir.

Yama meyakini, kemudahan akses untuk mendapatkan informasi menjadi salah satu sebab pendukungnya. Informasi seputar kondisi cuaca dan iklim yang disajikan media-media massa tentu membuat warga Kota Tepian bisa bersiap.

“Jadi antisipasi masyarakat bisa lebih cepat. Media massa, termasuk media sosial sangat membantu terkait informasi terkini,” imbuhnya.

Yama dan seluruh keluarga besar DLH Samarinda pun menyampaikan duka cita mendalamnya bagi warga Samarinda yang harus kembali menjadi korban banjir. Ia berharap genangan air lekas surut dan warga bisa kembali beraktifitas seperti biasa.

[KA | NON | DLH SAMARINDA]