Kaltimtoday.co, Tenggarong - Desa Jembayan Tengah di Kecamatan Loa Kulu kian serius memantapkan diri sebagai kawasan sentra beras di Kutai Kartanegara. Dengan potensi sawah mencapai 300—400 hektare, kini fokus mendorong produktivitas lahan dan memperkuat pengelolaan hasil panen agar mampu memenuhi kebutuhan pangan daerah.

Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur mengatakan, besarnya potensi pertanian mulai menarik perhatian sejumlah pihak, termasuk Bulog. Namun rencana kerja sama belum dapat diwujudkan karena kapasitas produksi masih belum memenuhi permintaan dalam skala besar.

“Memang ada tawaran kerja sama dari Bulog, tapi hasil panen kami belum cukup untuk memasok dalam jumlah besar,” kata Masnur.

Saat ini, sekitar tiga per empat dari total lahan sawah telah aktif digarap oleh petani. Ia  menargetkan seluruh lahan dapat dioptimalkan agar produksi beras meningkat dan desa mampu berkontribusi lebih besar terhadap ketersediaan pangan di Kukar.

Pengelolaan hasil panen kini ditangani oleh BUMDes yang sedang direvitalisasi. Pada tahap awal, pengelolaan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan warga desa sebelum mengarah pada pemasaran ke luar wilayah.

“BUMDes kami sudah mulai aktif lagi. Fokus pertama tentu memenuhi kebutuhan desa, setelah itu baru kami kembangkan agar beras Jembayan Tengah bisa dikenal lebih luas,” tuturnya.

Selain meningkatkan produktivitas, Masnur juga mengajak generasi muda terlibat dalam sektor pertanian. Penerapan alat modern seperti combine harvester dinilai mampu membuat pertanian lebih menarik bagi pemuda.

“Dengan teknologi yang maju, anak muda tidak perlu ragu turun ke sawah. Justru bisa jadi peluang ekonomi yang bagus,” tutupnya.

[RWT | ADV DPMD KUKAR]