Samarinda
Kepala Disdik Samarinda: Belajar Daring Jangan Target Kurikulum Tatap Muka
Kaltimtoday.co, Samarinda - Belajar daring masih banyak dikeluhkan orang tua. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda Asli Nuryadin menegaskan siap menerima keluhan tersebut.
Asli mengatakan, sejak awal pembelajaran daring diterapkan, sudah minta agar guru tidak terpaku dengan pencapaian saat pembelajaran tatap muka dilaksanakan.
"Sebenarnya sejak dari awal sudah kami sikapi. Tapi guru ini ada banyak, mungkin masih ada yang menerapkan cara-cara saat tatap muka, tapi hanya beberapa guru saja," kata Asli Nuryadin.
Menurut dia, jika terdapat guru yang hanya memberikan tugas apalagi berlebihan kepada murid tanpa menguraikannya terlebih dahulu, dia minta segera dilaporkan ke Disdik Samarinda.
"Kami akan tindaklanjuti laporang orang tua. Identitas pasti kami rahasiakan. Ini penting supaya saat pandemi seperti ini, metode pembelajaran jangan hanya memberikan tugas," kata Asli.
Menurutnya, target kurikulum sebenarnya bukan keharusan untuk dituntaskan oleh guru melihat proses pembelajaran yang terjadi saat pandemi ini. Bahkan, jam belajar pun boleh dilakukan setengahnya.
"Karena partisipasi murid itu yang lebih penting. Bagaimana guru menumbuhkan semangat belajar murid," paparnya.
"Daring itu dampaknya banyak. Hanya, kami tidak bahas. Sehingga bagaimana interaksi antara guru dengan murid jangan disamakan seperti offline," tambahnya.
Asli menegaskan, Disdik terbuka atas laporan orangtua murid. Keluhan bisa melalui kepala sekolah, pengawas, atau pengaduan di website Disdik Samarinda. Bahkan, dapat melalui kontak pribadi Asli. "Di WhatsApp saya juga tidak apa-apa," tegas Asli.
Mengenai polemik sekolah tatap muka, Asli menyebut, sebelumnya sudah ada 14 sekolah yang tengah berlangsung dan dinilai cukup berhasil.
Sebelumnya juga, sebanyak 71 sekolah direncanakan diterapkan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021. Namun, karena Samarinda ditetapkan menjadi daerah PPKM Level 4 beberapa waktu lalu, rencana tersebut tertunda.
Pelaksanaan PTM, dijelaskan Asli, bergantung keputusan Satgas Covid-19 Samarinda. Selama infografis masih menunjukan angka tinggi dan zona merah, berarti keselamatan dan kesehatan masih tetap nomor wahid.
"Sebenarnya kami ingin sekali sekolah tatap muka. Tapi kami mengikuti pimpinan saja," pungkas Asli.
[TOS | ADV DISDIK SAMARINDA]
Related Posts
- Hasil Survei CNN: Elektabilitas Rudy Mas’ud-Seno Aji Kalahkan Petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi di Pilgub Kaltim
- Bimtek dan Bantuan Teknologi untuk Karang Taruna, Dispora Kaltim Siapkan Pemuda Berdaya
- Sri Wartini Tekankan Netralitas dan Partisipasi ASN dalam Pemilu 2024
- FUGO Hotel Samarinda Rayakan Tahun Baru 2025 dengan Kemewahan “CARNIVAL One Night at Rio de Janeiro”
- Debat Kedua Pilwali Samarinda, Andi Harun-Saefuddin Zuhri Komitmen Turunkan Angka Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak