Daerah

Ledakan Pabrik Smelter Nikel Sangasanga, Pengamat Desak Evaluasi Penanganan Limbah B3 dan Keselamatan Kerja

Defrico Alfan Saputra — Kaltim Today 22 Mei 2024 04:47
Ledakan Pabrik Smelter Nikel Sangasanga, Pengamat Desak Evaluasi Penanganan Limbah B3 dan Keselamatan Kerja
Situasi saat terjadi ledakan pabrik smelter nikel PT KFI di Sangasanga, Kukar. (Istimewa)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kasus ledakan pabrik Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Sangasanga, Kutai Kartanegara, mendapat sorotan dari pengamat dan dosen Teknik Kimia Universitas Mulawarman, Hairul Huda.

Hairul mengungkapkan kekhawatirannya terhadap keselamatan pekerja dan masyarakat di sekitar pabrik, terutama setelah dua ledakan terjadi pada 16 dan 17 Mei 2024.

"Slag nikel akan menghasilkan cairan panas yang kemudian akan mengeras. Jika tidak mengeras, maka dia akan menjadi debu sehingga menghasilkan dust explosive," jelasnya.

Dari keterangan PT KFI, ledakan disebabkan karena tumpukan di bagian pembuangan limbah. Hairul pun mengomentari dampak buruk yang akan terjadi pada tumpukan limbah slag nikel tersebut.

Hairul menduga ledakan terjadi akibat penanganan limbah slag nikel yang tidak sesuai prosedur. Hal ini menjadi indikasi kelalaian dalam pengelolaan limbah B3.

"Itu berpotensi mencemari lingkungan, karena slag nikel merupakan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Jika terjadi ledakan, indikasinya ada penanganan yang tidak sesuai," pungkasnya.

Tidak hanya soal penanganan saja, Hairul juga menekankan kepada perusahaan terkait untuk lebih memperhatikan keselamatan para pekerja. Sebagai informasi, ledakan kemarin rupanya mengakibatkan dua orang mengalami luka bakar.

"Perlengkapan harus memadai, kemudian perusahaan juga harus memberikan pelatihan keselamatan kerja untuk karyawan disana," ujarnya.

"Proses penangan limbah juga diperhatikan, harus sesuai dengan prosedur yang ini. Ini menjadi evaluasi bagi mereka ke depannya," tambahnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp



Berita Lainnya