Nasional

Meliput Proyek Geotermal, Pemimpin Redaksi Floresa Herry Kabut Ditangkap Polisi

Kaltim Today
02 Oktober 2024 16:52
Meliput Proyek Geotermal, Pemimpin Redaksi Floresa Herry Kabut Ditangkap Polisi
Ilustrasi.

Kaltimtoday.co - Media online lokal di Nusa Tenggara Timur, Floresa, menerima informasi dari sejumlah warga Poco Leok di Kabupaten Manggarai, yang sedang melakukan unjuk rasa menolak proyek geotermal, bahwa Pemimpin Redaksi Floresa, Herry Kabut, ditangkap oleh aparat saat sedang meliput peristiwa tersebut pada 2 Oktober 2024.

Hingga pukul 15.00 WITA, saat laporan ini dipublikasikan, Kabut masih berada di dalam mobil aparat bersama beberapa warga Poco Leok lainnya yang juga ikut ditangkap. Floresa belum bisa memverifikasi jumlah warga yang ditangkap.

Kabut datang ke Poco Leok pada 2 Oktober untuk meliput aksi protes warga yang sejak kemarin berhadapan dengan pemerintah dan PT PLN terkait pematokan lahan proyek geotermal. Upaya pematokan ini dikawal oleh aparat gabungan polisi, TNI, dan Satpol PP.

Seorang warga mengatakan kepada Floresa bahwa ketika tiba di lokasi, Kabut tiba-tiba ditarik oleh aparat. "Dia dipukul saat dibawa paksa ke dalam mobil," kata warga itu. Beberapa warga mencoba merekam kejadian tersebut, namun dihalangi oleh aparat.

Hingga kini, tim Floresa belum bisa berkomunikasi dengan Kabut.

Proyek geotermal Poco Leok merupakan bagian dari perluasan PLTP Ulumbu, yang telah beroperasi lebih dari satu dekade lalu dan berada sekitar tiga kilometer di barat Poco Leok. Proyek ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT PLN 2021-2030 dan didanai oleh Bank Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) dari Jerman.

Warga Poco Leok, yang berasal dari 14 kampung adat di Kecamatan Satar Mese, terus menentang proyek ini. Floresa secara aktif melaporkan perkembangan terkait upaya meloloskan proyek ini.

Laporan ini akan terus diperbarui.

[TOS]



Berita Lainnya