Kaltimtoday.co, Tenggarong - Sebagai partai pengusung, PDI Perjuangan Kutai Kartanegara (Kukar) menyiapkan berbagai strategi untuk memenangkan kembali pasangan calon (Paslon) Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin di Pemilihan Suara Ulang (PSU), pada 19 April 2025 mendatang. 

Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin resmi ditetapkan sebagai Paslon nomor urut 01 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar. Penetapan melalui rapat pleno, disaksikan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kukar, Minggu (23/3/2025).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDI Perjuangan Kukar, Rusdiono menyampaikan, penetapan Aulia-Rendi memberikan kabar gembira bagi masyarakat. Sebagai tokoh muda, mereka akan membawa perubahan dan kemajuan di Kutai Kartanegara.

Sebagai pengganti Edi Damansyah, Aulia Rahman Basri tetap melanjutkan program yang telah digagas sedemikian rupa pada Pilkada 2024 lalu. Tidak ada pula perubahan visi demi tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Menurut Rusdiono, pemilihan suara ulang merupakan cara untuk memenangkan ulang pasangan calon nomor urut 01. Ia pun optimis pemilih sebelumnya tidak akan beralih, karena seluruh partisipasi dan pendukung cukup solid.

“Sebagai pengganti Edi Damansyah, Aulia tentu memberikan semangat baru dan melanjutkan program-program yang sudah berjalan selama ini, akan dilanjutkan lebih baik demi kemajuan Kukar,” ujar Rudiono di kantor DPC PDI Perjuangan Kukar.

Ia menyadari bahwa waktu masa kampanye di PSU yang sangat singkat ini menjadi tantangan tersendiri. Berbagai langkah mulai diambil, salah satunya Aulia dan Rendi akan mendekatkan diri kepada masyarakat.

Lalu, melakukan konsolidasi politik baik secara internal dan partai pendukung. Mulai dari tingkat DPC hingga anak ranting. Termasuk menggerakan fraksi PDI Perjuangan yang sudah memiliki pemilih di seluruh kecamatan di Kukar.

Kemudian, menguatkan kembali relawan yang tersebar di kecamatan dan desa-desa untuk mengenalkan paslon nomor urut 01, Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin. Untuk mewujudkan visi Kukar Idaman Terbaik.

“Kalau untuk berkeliling, (PSU) ini waktunya singkat itu menjadi tantangan sendiri. Artinya kami harus bisa menyiasati bagaimana mempertahankan perolehan suara 70 persen dengan berbagai strategi,” tandasnya.

[RWT]