Kukar

Aulia-Rendi Tegaskan Siap Dikritik, Tak Ingin Pemerintahan Hidup dengan Pujian Semu

M Jaini Rasyid — Kaltim Today 02 Juli 2025 13:06
Aulia-Rendi Tegaskan Siap Dikritik, Tak Ingin Pemerintahan Hidup dengan Pujian Semu
Bupati Kukar dan Wakil Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin gelar pertemuan bersama media. (Jen/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin, menggelar forum santai bertajuk Ngapeh Santai Ngan Media di Bukit Mahoni, Tenggarong Seberang, Selasa (1/7/2025) malam.

Dalam forum tersebut, kedua pemimpin yang baru dilantik ini berdiskusi hangat bersama perwakilan dari 33 media. Tujuannya, membangun ruang komunikasi terbuka untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, dan harapan insan pers sebagai mitra pemerintah.

Bupati Kukar Aulia Rahman Basri menegaskan bahwa pihaknya siap menerima kritik dan tidak ingin dikelilingi oleh pujian semu. Ia menyebut pendekatan ini sebagai bagian dari model kepemimpinan yang lebih terbuka dan reflektif.

“Kami tidak mau hidup dalam ruang gema. Kami tidak ingin dikelilingi orang yang hanya bisa memuji. Justru dari kritik kami tahu, apakah program kami benar-benar menyentuh atau hanya terlihat bagus di atas kertas,” ujarnya.

Aulia mengaku tidak asing dengan dunia jurnalistik. Ia pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi, sehingga memahami dinamika kerja redaksi dan perbedaan sudut pandang antara media dan pemerintah.

“Media itu soal angle. Fakta bisa sama, tapi sudut pandangnya bisa berbeda. Dari perbedaan itu kita bisa cari keseimbangan,” ungkapnya.

Menurut Aulia, jurnalis adalah cermin bagi pemerintah. Ia menganalogikan, pemerintah seperti aktor yang kerap dipuji, namun hanya media yang mampu memperlihatkan realita apa adanya.

“Kalau lihat cermin, baru sadar rambut kita kusut,” ucapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kemerdekaan pers sebagai elemen pendukung pembangunan manusia. Menurutnya, media yang merdeka melahirkan literasi yang kuat dan berdampak pada kualitas sumber daya manusia.

“Siapa pun pemimpinnya, tidak boleh abaikan pers,” tegas Aulia.

Sementara itu, Wakil Bupati Rendi Solihin menambahkan bahwa kualitas media di Kukar masih perlu ditingkatkan. Namun hal itu, kata dia, tidak berarti pemerintah boleh membungkam kritik.

“Kami siap dikritik, siap mendengar. Pokoknya kami, Aulia-Rendi, no baper,” ujarnya.

Forum ini menjadi simbol awal hubungan baru antara Pemkab Kukar dan insan pers. Kritik tidak dianggap sebagai serangan, melainkan sebagai bagian dari kontrol sosial yang sehat dan konstruktif.

“Kalau ada yang salah, kami ingin tahu. Jangan diam-diam. Sampaikan saja, asal dengan niat baik,” tutup Aulia.

[RWT]



Berita Lainnya