Advertorial

Meski Dilanda Kekeringan, Petani di Desa Bangun Mulya Tetap Produktif

Muhammad Razil Fauzan — Kaltim Today 02 November 2023 18:22
Meski Dilanda Kekeringan, Petani di Desa Bangun Mulya Tetap Produktif
Kepala Dinas Pertanian PPU, Rozihan Asward saat meninjau secara langsung lahan pertanian di Sido Makmur, Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru. (Ist)

Kaltimtoday.co, Penajam - Meskipun dihadapkan pada kondisi kemarau panjang, petani yang tergabung di Kelompok Tani (Poktan) Sido Makmur, Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, terus menunjukkan produktivitas yang memuaskan dalam penanaman padi. 

Para petani tersebut berhasil mencapai hasil yang memuaskan dengan menerapkan sistem pompanisasi pertanian untuk pengairan sawah mereka.

Kepala Dinas Pertanian PPU, Rozihan Asward mengatakan, meskipun cuaca saat ini cenderung kering, para petani yang tergabung dalam Poktan Sido Makmur berhasil menanam padi dengan hasil yang memuaskan. 

Mereka memanfaatkan sistem pompanisasi untuk mengairi lahan sawah mereka, dan hasilnya telah menjadi bukti kesuksesan upaya pertanian mereka.

"Walaupun hanya dengan cara pompanisasi untuk pengairan sawah mereka, tetapi hasilnya bisa kita saksikan dan akan kita gelar panen raya pada pekan depan," kata Rozihan.

Penerapan teknologi pertanian terkini, termasuk penggunaan pompa air atau pompanisasi, memainkan peran penting dalam kesuksesan ini. Poktan Sido Makmur telah mengaplikasikan inovasi ini di sekitar 30 hektare lahan padi mereka.

“Sekalipun situasi saat ini kemarau panjang yang disertai Elnino tetapi petani kita yang ada di Desa Bangun Mulya ini masih bisa bertanam padi dan saat ini menjelang panen,” kata Rozihan.

Pengurus Poktan Sido Makmur, Kurdi menjelaskan, selama musim kemarau tidak semua petani bersedia bercocok tanam. Hanya sekitar 30 hektare dari total lahan yang tersedia yang sedang digarap oleh sekitar 18 petani.

“Memang tidak seluruhnya bersedia. Saat ini yang ada diperkirakan hanya sekitar 30 hektare dengan jumlah penggarap sekitar 18 orang petani,” jelasnya.

Kurdi juga menyoroti beberapa kendala yang dihadapi para petani, seperti terbatasnya pipa paralon dan mahalnya bahan bakar untuk mendukung sistem pompanisasi. Meskipun ada beberapa hambatan, petani di wilayah ini tetap bersemangat dan berhasil mencapai hasil yang baik.

“Kendala kita di lapangan seperti hama burung pipit pastilah ada. Kemudian kita juga masih keterbatasan tenaga buruh panen karena mesin pemanen padi tidak bisa masuk karena lumpurnya di lahan kami dalam,”tutupnya.

[RWT | ADV DISKOMINFO PPU]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya