Nasional
Pembangunan RSUD Akhmad Berahim Tana Tidung: Waskita Karya Perkuat Layanan Kesehatan di Perbatasan

Kaltimtoday.co - PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali dipercaya untuk mengerjakan proyek rumah sakit, kali ini dengan memperbarui bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Akhmad Berahim di Tana Tidung, Kalimantan Utara. Peletakan batu pertama (groundbreaking) dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, didampingi Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko.
Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa, pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari Program Percepatan Hasil Terbaik Cepat (PHCT) atau Quick Win yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini menargetkan 66 rumah sakit untuk diperbarui dari kelas D menjadi kelas C dalam waktu singkat.
“Rumah sakit yang bagus harus mampu menangani pasien secepat mungkin hingga tuntas. Dengan keberadaan RSUD Akhmad Berahim, diharapkan warga tidak perlu dirujuk ke tempat lain,” ujar Budi.
Menurutnya, tiga penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah stroke, serangan jantung, dan kanker. Oleh karena itu, RSUD Akhmad Berahim akan dilengkapi dengan peralatan modern seperti CT Scan dan Cath Lab untuk mendukung penanganan ketiga penyakit tersebut.
Ari Asmoko menambahkan bahwa, PHCT merupakan langkah nyata untuk memastikan masyarakat di pelosok mendapatkan layanan kesehatan yang setara dengan daerah lain. Setelah groundbreaking, pembangunan proyek senilai Rp164,75 miliar ini ditargetkan selesai dalam 300 hari.
“Suatu kebanggaan bagi Waskita untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan di wilayah perbatasan. Rumah sakit ini menjadi harapan pertama bagi ribuan warga di Kalimantan Utara, khususnya di Kabupaten Tana Tidung,” ujar Ari.
Waskita akan membangun gedung baru di atas lahan seluas 6,1 hektar, berlokasi di sebelah gedung lama. Gedung tersebut akan memiliki tiga lantai dengan 69 tempat tidur, termasuk 48 Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), tiga VIP, enam Intensive Care Unit (ICU), dua Pediatric ICU (PICU), dua High Care Unit (HCU), empat Intensive Cardio Vascular Care Unit (ICVCU), serta empat tempat tidur Intermediate.
Fasilitas lainnya mencakup dua ruang bedah, Central Sterile Supply Department (CSSD), laboratorium, ruang cath lab, dan laboratorium sitotoksik. Untuk kenyamanan pasien dan tenaga medis, Waskita juga akan membangun lobi baru serta selasar penghubung antarbangunan.
“Kami turut menerapkan konsep green hospital dengan menciptakan area hijau di sekitar rumah sakit. Langkah ini diharapkan dapat mendukung proses kesembuhan pasien dengan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih,” jelas Ari.
Sebagai BUMN konstruksi berpengalaman selama 64 tahun, Waskita Karya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah, termasuk di sektor kesehatan. Perseroan telah membangun berbagai rumah sakit di Indonesia, di antaranya RSUD Tigaraksa di Tangerang, RS Cahya Kawaluyan di Padalarang, RSUD Pasar Minggu di Jakarta, RS Darurat Covid-19 Pulau Galang di Batam, dan RS Universitas Sumatera Utara di Medan.
Waskita juga berkontribusi dalam pembangunan RS Universitas Sebelas Maret di Surakarta, RS Semen Padang di Padang, RSUP Fatmawati, Samarinda Medical Centre, RS Sentul City di Bogor, RS Dr. Sardjito di Yogyakarta, serta RS Advent di Bandung. Selain itu, perusahaan ini turut membangun RSUD Kota Tangerang, RS Badung di Bali, RS Dr. Muhammad Zein Painan di Sumatera Barat, RS Dr. (HC) Ir. Soekarno di Pangkal Pinang, RS Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta, dan Menara Proteksi Indonesia di Jakarta.
[RWT]