Kutim

Penghubung Antar Desa, Jembatan Amai Benny Subianto di Busang Segera Diresmikan

Kaltim Today
23 Februari 2021 17:56
Penghubung Antar Desa, Jembatan Amai Benny Subianto di Busang  Segera Diresmikan
Proses pembangunan jembatan Amai Benny Subianto yang sudah lama didambakan masyarakat Busang. (Ist)

Kaltimtoday.co, Sangatta - Setelah sekitar satu tahun pengerjaan, akhirnya Jembatan Amai Benny Subianto di Busang segera diresmikan. Pembangunan jembatan senilai sekitar Rp22 Miliar ini diyakini sangat bermanfaat bagi masyarakat.

“Hampir selesai. Diperkirakan Maret akan diresmikan. Ini adalah jembatan yang sangat didambakan seluruh masyarakat Busang,” kata Camat Busang Impung Anyeq, Selasa (23/2/2021).

Camat menjelaskan, jembatan yang melintas di atas Sungai Kelinjau tersebut dibangun sepenuhnya oleh PT Subur Abadi Wana Agung (SAWA) dan PT Hamparan Perkasa Mandiri (HPM).

Dan yang pasti, lanjutnya, jembatan memiliki manfaat ekonomi yang sangat besar bagi warga. Pasalnya, jembatan yang berlokasi di Desa Rantau Sentosa itu, juga menghubungkan desa-desa lain di Kecamatan Busang, seperti Desa Mekar Baru, Desa Long Lees, Long Bentuq, Long Pejeng, Long Nyelong, Long Poq, Long Tesak, dan Gemar Baru.

“Jelas menjadi urat nadi perekonomian dan sosial. Jembatan memperlancar akses warga dari desa dan kebun ke Sangatta dan juga Kota Samarinda. Masyarakat akan lebih mudah memasarkan hasil kebun, termasuk coklat, hasil kebun, atau sawit milik mereka. Juga sembako dan BBM,” kata dia.

Dari sisi sosial, jembatan tersebut juga sangat strategis. Impung mencontohkan, jika terdapat anggota masyarakat yang sakit tengah malam, tentu keberadaan jembatan sangat membantu.

“Jadi tidak perlu lagi membangunkan Ferry malam hari,” ujarnya.

Belum lagi kalau kondisi hujan, lanjutnya, air naik sehingga Sungai Kelinjau menjadi kotor karena penuh kayu. Akibatnya, Ferry sebelumnya menjadi tumpuan harapan, tidak bisa beroperasi.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

“Bahkan, pernah ada Ferry yang kena kayu dan karam. Tetapi dengan adanya jembatan, masyarakat bisa tetap melintas dalam kondisi apapun,” jelas dia.

Jembatan yang dibangun PT SAWA dan HPM tersebut, merupakan jembatan Tipe-C, dengan bentang utama sekitar 60 meter dan panjang keseluruhan 120 meter. Sedangkan bentang pendekat 2×30 meter, dengan lebar bersih 3,5 meter atau total lebar jembatan 4,5 meter.

Menurut Camat, masyarakat memang sudah lama menginginkan keberadaan jembatan. Karena sepanjang sejarah, sejak merdeka, baru pertama kali ini jembatan tersebut dibangun. Memang pernah beberapa kali diusulkan, tetapi Pemerintah Daerah tidak memiliki kemampuan anggaran untuk membangun.

“Jadi, kami bersyukur sekali ketika PT SAWA dan PT HPM sepenuhnya membangun jembatan ini melalui dana CSR mereka,” ungkapnya.

General Manager Licence dan Corporate Social Responsibility (CSR) PT SAWA, Angga Rachmat Perdana, mengaku gembira atas lancarnya pembangunan jembatan. Menurut Angga, jembatan tersebut merupakan sumbangsih perusahaan, untuk mempercepat gerak roda ekonomi masyarakat.

“Sudah 95 persen selesai. Kami harap, bisa segera diresmikan,” lanjutnya.

Pembangunan jembatan, jelas Angga, merupakan salah satu kontribusi perusahaan untuk meningkatkan perekonomian warga. Dengan akses yang jauh lebih baik, diharapkan roda ekonomi masyarakat juga turut berputar cepat.

“Meski dibangun perusahaan, siapapun bisa melintasi jembatan tersebut,” pungkasnya.

[El | NON]


Related Posts


Berita Lainnya