Kaltim

Proyek Kilang Minyak di Bontang Batal

Kaltim Today
06 Juni 2020 09:07
Proyek Kilang Minyak di Bontang Batal
Kilang LNG PT Badak.

Kaltimtoday.co, Jakarta - Proyek prioritas nasional, pembangunan Kilang Minyak di Bontang resmi dihentikan. Keputusan itu diambil PT Pertamina setelah kerjasama dengan pihak swasta kandas.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Talullembang menjelaskan, pasca berhentinya kerjasama dengan partner, Pertamina memilih untuk menghentikan pengembangan proyek dengan nilai investasi mencapai US$ 15 miliar atau sebesar Rp 197,58 triliun tersebut.

"Bontang sempat jalan, hanya saja partner tidak bisa lanjutkan, kita hold dulu, kita kaji, supply demand seperti apa," tutur Ignatius dalam keterangan pers, Jumat (5/6/2020).

Ignatius memastikan, jika nantinya segala kajian telah rampung, barulah Pertamina akan kembali melakukan diskusi dengan stakeholder terkait nasib kilang tersebut. Ignatius melanjutkan, untuk saat ini Pertamina memilih untuk fokus pada sejumlah proyek Kilang yang tengah berlangsung. Seperti, proyek Kilang Cilacap yang tengah memasuki tahapan pencarian strategic parntner dan pembebasan lahan.

"Saat ini kita juga fokus ke yang sudah berjalan ini, khususnya untuk upgrading kilang-kilang eksisting," terang Ignatius.

Sebagai informasi, Kilang Minyak Bontang adalah proyek pembangunan kilang minyak baru (Grass Root Refinery) dengan kapasitas produksi bahan bakar minimal 300 ribu barel per hari. Perencanaan pembangunan Kilang Minyak Bontang direncanakan akan menggunakan konfigurasi yang mempertimbangkan sistem lain seperti sistem petrokimia. Selanjutnya, hasil produksi kilang minyak tersebut akan diutamakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri.

Dalam perjalanannya, proyek Kilang Minyak Bontang rencananya bekerjasama dengan perusahaan migas asal Oman, Overseas Oil and Gas LLC (OOG). Sayangnya kerjasama tersebut tak mencapai kata sepakat.

Pertamina kemudian sempat pula menyampaikan opsi pemindahan lokasi proyek pada medio Maret lalu. Adapun, dua lokasi baru yang diproyeksikan yakni daerah Arun, Aceh dan Kuala Tanjung, Sumatra Utara.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setyawan bilang, opsi-opsi lokasi yang ada kini tengah dalam kajian perusahaan pelat merah tersebut.

"Ada rencana memindahkan Kilang Bontang, kan ada beberapa lokasi sebenarnya, Bontang, Kuala Tanjung dan Arun," jelas Heru kala itu.

Heru menambahkan, Pertamina menilai Kuala Tanjung sebagai lokasi yang tepat jika nantinya upaya pemindahan proyek terjadi. Menurutnya, lokasi Kuala Tanjung disokong oleh ketersediaan pasar dan lahan.

"Karena (Kuala Tanjung) dekat dengan market, lahannya ada, kan di situ pasar internasional terus di Sumatra juga," tutupnya.

[TOS]


Related Posts


Berita Lainnya