Kaltimtoday.co - Leani Ratri Oktila, atlet para bulutangkis asal Indonesia, berhasil mengukir prestasi gemilang di ajang Paralimpiade 2024 dengan merebut medali emas. Leani dan rekannya, Hikmat Ramdani, mencatat kemenangan di nomor ganda campuran SL3-SU5 pada Senin (2/9/2024).

Pada pertandingan final, Leani dan Hikmat bertanding melawan Fredy Setiawan dan Khalimatus Sadiah yang juga berasal dari Indonesia. Keduanya tampil luar biasa dan berhasil meraih kemenangan dengan skor 21-16 dan 21-15, yang sekaligus memastikan medali emas pertama untuk Indonesia di ajang Paralimpiade 2024.

Kemenangan ini menambah koleksi medali emas Leani di ajang Paralimpiade, setelah sebelumnya ia berhasil meraih dua medali emas pada Paralimpiade Tokyo 2020. Prestasi tersebut semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu atlet para-bulu tangkis terbaik di dunia.

Profil Singkat Leani Ratri Oktila

Leani Ratri Oktila lahir di Dusun Karya Nyata, Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau, pada 6 Mei 1991. 

Sejak usia tujuh tahun, Leani telah mengenal bulu tangkis di bawah bimbingan langsung orangtuanya. Bakatnya mulai terlihat sejak dini, sehingga ia mampu menorehkan berbagai prestasi di usia muda, termasuk mewakili provinsinya dalam ajang nasional.

Pada awal kariernya, Leani berlaga sebagai atlet bulu tangkis reguler. Namun, saat berusia 21 tahun, atau tepatnya pada 2011, Leani mengalami titik balik besar dalam hidupnya. Ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kaki kirinya menjadi lebih pendek 7 cm dari kaki kanannya.

Meskipun begitu, kondisi ini tidak menyurutkan semangatnya untuk terus bermain bulu tangkis. Pada tahun 2013, Leani mulai bergabung dengan Komite Paralimpiade Nasional Indonesia (NPC). Di bawah bendera timnas paralimpiade, Leani semakin bersemangat untuk berprestasi, meski harus menghadapi keterbatasan fisik.

Rekam Jejak Prestasi Leani Ratri Oktila

Leani Ratri Oktila bukanlah nama baru dalam dunia para bulutangkis. Atlet berusia 33 tahun ini telah mengumpulkan berbagai penghargaan dan gelar bergengsi sepanjang kariernya. Ia dianugerahi gelar "Atlet Para-Badminton Putri Terbaik" oleh Federasi Badminton Dunia (BWF) selama dua tahun berturut-turut, pada 2018 dan 2019.

Perjalanan kariernya dimulai dengan meraih medali emas dan perak pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2012 di Riau, provinsi asalnya. Sejak itu, Leani terus menunjukkan performa luar biasa di berbagai kejuaraan internasional.

Beberapa prestasi yang telah diraih Leani antara lain:

• Kejuaraan Dunia BWF: Emas ganda campuran di Korea (2017), emas tunggal putri di Swiss (2019), dan emas ganda campuran di Swiss (2019).
• Asian Paragames: Emas ganda campuran di Incheon (2014), emas ganda putri dan ganda campuran di Jakarta (2018).
• ASEAN Paragames: Emas tunggal putri dan ganda putri di Singapura (2015), emas ganda putri dan ganda campuran di Kuala Lumpur (2017).

Selain itu, Leani juga sukses meraih 7 medali emas dan 2 perak di Indonesia Para-Badminton International (2014-2016), 5 medali emas di Thailand Para-Badminton International (2017-2018), serta 3 emas dan 1 perak di Australia Para-Badminton International (2018).

Pada Dubai Para-Badminton International (2019), Leani menambah koleksi medalinya dengan 5 emas dan 3 perak, diikuti oleh 6 medali emas di Canada Para-Badminton International (2019), serta 2 emas dan 1 perak di Brazil Para-Badminton International (2020).

[RWT]