Kaltimtoday.co, Bontang - Di tahun 2020 ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK) Bontang sempat menganggarkan pembangunan dua kantor kelurahan. Namun, akibat Pandemi global Covid-19, anggaran untuk pembangunan kantor kelurahan pun mengalami pergeseran sehingga belum bisa terealisasi.

Dua kantor yang sebelumnya direncakan untuk direhabilitasi yakni Kantor Kelurahan Api-Api dan Kantor Kelurahan Tanjung Laut. Dimana Kantor Kelurahan Api-Api direncanakan dibangun di lahan baru milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang, sementara Kantor Kelurahan Tanjung Laut dilakukan rehabilitasi di bekas bangunan Kantor Kecamatan Bontang Selatan.

Dampak Pandemi tak hanya di tahun 2020, pada tahun anggaran 2021 pun diduga APBD masih mengalami resesi. Sehingga DPUPRK Bontang masih ragu terkait rencana pembangunan kantor kelurahan tahun depan.

"Kami Anggarkan, tapi tidak tahu, karena takutnya APBD masih mengalami resesi keuangan" jelas Kabid Tata Ruang dan Tata Bangunan DPUPRK Bontang, Edi Suprapto, Rabu (4/11/2020).

 

View this post on Instagram

 

Indonesia resmi memasuki masa resesi ekonomi, yang ditandai dengan kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut. Kepastian ini didapat setelah rilis data pertumbuhan PDB kuartal III-2020. Hari ini, Kamis (5/11/2020), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan PDB Indonesia pada kuartal III-2020 mengalami kontraksi atau tumbuh negatif 3,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Ini menjadi kontraksi kedua setelah kuartal sebelumnya output ekonomi tumbuh negatif 5,32% YoY. Indonesia sah masuk jurang resesi untuk kali pertama sejak 1999. Realisasi ini lebih dalam dibandingkan estimasi pasar. #resesi #kaltim #ekonomi

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co) on Nov 5, 2020 at 1:46am PST

Edi mengaku, tak bisa memastikan untuk rencana pembangunan di tahun 2021. Mengingat dirinya mendapat informasi jika anggaran di tahun depan masih mengalami pengurangan.

"Rencana 3 kelurahan, tapi karena tidak uang, maka sepertinya tidak jalan," ujarnya.

Bukan hanya itu, Edi menyebut,  akibat Covid-19 ini, pendapatan keuangan daerah masih belum stabil. Bahkan masih harus disesuaikan dengan pendapatan yang turun drastis.

"Masih belum stabil kondisi keuangan Bontang," tutupnya.

[RIR | NON | ADV DPUPRK]