Kutim

Reses di Kutim, Anggota DPD RI Aji Mirni Mawarni Ajak Masyarakat Kembangkan Pertanian

Kaltim Today
23 Oktober 2020 20:19
Reses di Kutim, Anggota DPD RI Aji Mirni Mawarni Ajak Masyarakat Kembangkan Pertanian
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Aji Murni Mawarni saat diwawancarai awak media. (Ramlah/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Sangatta - Melanjutkan rangkaian kegiatan menyerap aspirasi daerah, terkait dengan agenda reses anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang hingga hari ini masih berlangsung.

Terkait hal tersebut salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari daerah pemilihan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Aji Mirni Mawarni atau biasa disapa Mawar, menggelar reses ke Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Selama tiga hari, dia berada di kawasan pedalaman Kutim, yakni, di Kecamatan Muara Ancalong, Muara Bengkal, Batu Ampar dan Rantau Pulung.

Banyak hal didiskusikan pada pertemuan itu, terutama terkait kegiatan pembangunan di Kutim yang dirasa masih jauh dari harapan. Padahal jelas Mawar, Sumber Daya Alam (SDA) Kaltim khususnya Kutim selama ini sudah banyak memberikan kontribusi bagi Negara. Bahkan, berdasarkan data yang dia miliki, pada 2019 lalu, Kaltim sudah menyumbang sebanyak Rp630 triliun ke pusat.

Namun miris, dari jumlah kontribusi itu jelas Mawar, anggaran yang kembali ke Kaltim hanya empat persen atau sekitar Rp16 triliun per tahun.

“Jadi sekitar 20-30 persen uang Indonesia itu berasal dari Kaltim. Dan data tim kami, dari 34 provinsi di Indonesia, kalau tidak salah Kaltim itu urutan kedua yang paling besar porsinya menyumbang uang ke Negara,” kata Mawar yang juga mantan Dirut PDAM Kabupaten Kutim itu saat ditemui awak media, Jumat (23/10/2020).

Sehingga perlu perjuangan lebih dari para wakil rakyat Kaltim di pusat sehingga pembangunan di Kaltim bisa sesuai harapan banyak pihak. Menurutnya, dari delapan wakil Kaltim yang ada di parlemen pusat, hanya ada beberapa saja yang benar-benar paham kebutuhan untuk pembangunan di Kaltim.

“Sekarang ini sudah nggak mungkin kita teriak-teriak Otsus (otonomi khusus) dan dana perimbangan, karena sudah ada aturannya yang mengatur itu. Sekarang ini kita di daerah dituntut untuk kreatif dan mau berjuang untuk memperjuangkan kepentingan daerah termasuk menangkap peluang yang ada,” ungkap Mawar.

Saat ini pemerintah daerah akan merasakan dampak dari defisit anggaran. Pasalnya, pemerintah pusat memiliki keinginan untuk memperbesar pos anggaran di Kementerian, sehingga menurutnya, peluang-peluang yang ada di Kementerian tersebutlah yang harus ditangkap.

“Jadi gini, bupati atau wali kota itu harus mau jemput bola untuk daerahnya,” kata Mawar antusias.

Mawar pun menjelaskan, di antara berbagai bidang, dalam reses kemarin. Dia ingin memajukan sektor pertanian. Karena menurut Mawar Bidang Pertanian ini merupakan bidang jangka panjang dan tak merusak lingkungan. Untuk itu Mawar mengajak masyarakat mengajukan bantuan khususnya untuk sektor pertanian.

“Entah bantuan peralatan, pupuk maupun bibit. Karena itu merupakan kebutuhan masyarakat banyak dan bisa dilakukan untuk jangka panjang,” ujar Mawar.

Selain menekankan bidang pertanian, Mawar mengharapka peningkatan SDM untuk masyarakat di daerah terus ditingkatkan.

“Saya maunya, usulan daerah yang masuk itu, tentang pengembangan SDM. Kaltim sangat kekurangan soal itu. Khususnya SDM yang terampil dan siap bekerja. Ada usulan masuk ke saya, saya minta data lengkapnya, mereka tidak bisa memberikan. Kenapa, karena SDM yang mengolah data dengan baik, tidak ada. Jadi saya pun akan terkendala ketika memaparkan ke Kementerian karena tak ada data yang jelas dan detil,” pungkasnya.

[El | NON]

 


Related Posts


Berita Lainnya