Kutim

Satgas Covid-19 Dapat Bantuan Rp1 M, Kadinkes Sarankan Dipakai untuk Mobilisasi Vaksinator

Kaltim Today
27 November 2021 08:26
Satgas Covid-19 Dapat Bantuan Rp1 M, Kadinkes Sarankan Dipakai untuk Mobilisasi Vaksinator
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr Bahrani Hasanal. (Ella/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta -  Kerjasama dari semua kalangan dalam penanganan Covid-19 di Kutai Timur (Kutim) ditunjukkan dalam berbagai cara. Ada yang turun langsung memberikan bantuan sebagai relawan ada pula yang memberikan bantuan berupa alat medis serta perlengkapan medis untuk tenaga kesehatan, tak sedikit pula yang memberikan bantuan berupa materi, salah satunya dari PT Indexim Coalindo (IC). Perusahaan batubara itu memberikan bantuan penanganan Covid-19 senilai Rp 1 miliar.

Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal membenarkan adanya bantuan bernilai miliaran tersebut.

"Iya, Satgas Covid-19 Daerah dapat bantuan dana Rp 1 miliar dan 10 unit konsentrator oksigen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur, dr Bahrani Hasanal.

Pemberian dana yang bernilai tinggi ini tentu dapat banyak membantu Satgas Daerah dalam mengupayakan penanganan pandemi, baik dengan penekanan penularan virus atau percepatan vaksinasi.

Terkait output penggunaan bantuan dana ini, Mantan Direktur RSUD Kudungga tersebut mengungkap, keputusannya berasal di Ketua Satgas Daerah atau Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.

Kendati demikian, dia telah menyampaikan rekomendasi agar dana Rp 1 miliar ini digunakan untuk percepatan vaksinasi Kutim yang terbilang masih rendah.

"Memberikan masukan ke Bupati, agar dana ini digunakan untuk pergerakan (mobilisasi) vaksinator dari kabupaten ke berbagai kecamatan," ucapnya.

Hal tersebut dikarenakan kegiatan vaksinasi di kecamatan-kecamatan belum bisa berjalan maksimal karena terhambat jumlah vaksinator yang terbatas.

Terlebih saat ini Satgas Daerah tengah fokus mengejar capaian vaksinasi guna menurunkan level PPKM Kutai Timur menjadi level 2.

Padahal pemerataan kegiatan vaksinasi Covid-19 harus tersebar merata di seluruh kecamatan, tidak hanya di pusat pemerintahan saja.

"Di kabupaten (Sangatta), 1.500 dosis bisa dilaksanakan dalam sehari, namun di kecamatan hanya 200 sampai 300 dosis," ujarnya.

Lambatnya vaksinasi inilah juga yang membuat capaian (vaksinasi) di kecamatan masih kurang.

Menurut Bahrani Hasanal, capaian vaksinasi di kecamatan juga berpengaruh penting pada presentasi capaian kumulatif di Kutai Timur sehingga harus juga mendapat perhatian Satgas Daerah.

"Capaian vaksinasi ini harus jadi perhatian kami agar secepatnya kembali ke level 2 kalau bisa secepatnya kembali zona hijau," tutupnya.

[EL | NON | ADV DISKOMINFO KUTIM]

 



Berita Lainnya