Kaltimtoday.co - Baru-baru ini, beredar kabar bahwa penumpang yang bepergian ke luar negeri diwajibkan melaporkan barang bawaan mereka kepada petugas Bea Cukai di bandara keberangkatan. Kabar ini pun viral dan menimbulkan kebingungan di masyarakat.

Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, angkat bicara terkait kabar tersebut. Ia menegaskan bahwa kebijakan pelaporan barang bawaan ke luar negeri bukan kewajiban, melainkan opsional.

Kebijakan ini sebenarnya sudah berlaku sejak 2017 dan difokuskan untuk barang-barang bernilai tinggi, seperti sepeda untuk olahraga, peralatan pameran, atau barang-barang yang digunakan untuk kegiatan seni di luar negeri, seperti syuting atau konser.

"Jadi bukan tas jinjing atau sepatu yang dicontohkan," jelas Yustinus.

Bea Cukai menjalankan kebijakan ini dengan manajemen risiko dan selektif dalam menentukan barang yang perlu dideklarasikan.

"Faktanya, selama ini sangat jarang penumpang biasa yang melakukan deklarasi barang bawaan ke luar negeri dan perjalanan dapat dilakukan dengan baik dan nyaman," kata Yustinus.

Deklarasi barang bawaan ini bertujuan untuk mempermudah proses pemeriksaan saat penumpang kembali ke Indonesia serta memberikan kepastian atas barang bawaan penumpang.

Penumpang yang ingin melakukan deklarasi dapat menggunakan formulir deklarasi yang disediakan di area keberangkatan internasional.

Yustinus menegaskan bahwa, Bea Cukai selalu terbuka menerima laporan dari masyarakat jika menemukan pelanggaran terkait kebijakan ini.

"Jika menemukan pelanggaran di lapangan, mohon jangan sungkan melaporkan ke kanal/unit terkait, demi perbaikan," pungkasnya.

[RWT]

Simak berita dan artikel Kaltim Today lainnya di Google News, dan ikuti terus berita terhangat kami via Whatsapp