Nasional
Pemerintah Siapkan Rp 12 Triliun untuk Beasiswa dan Pelatihan Lulusan SMK yang Ingin Bekerja ke Luar Negeri
Kaltimtoday.co - Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 12 triliun untuk mendukung program beasiswa dan pelatihan bagi lulusan SMA dan SMK yang berencana bekerja di luar negeri. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyampaikan bahwa program ini difokuskan untuk membekali para lulusan muda dengan kemampuan bahasa, keterampilan kerja, serta kompetensi sesuai kebutuhan industri luar negeri.
“Pemerintah menyiapkan beasiswa khusus bagi lulusan SMA dan SMK yang ingin bekerja di luar negeri. Insyaallah akan disiapkan Rp 12 triliun untuk pelatihan dan peningkatan kemampuan bahasa bagi calon tenaga kerja Indonesia yang siap bersaing di pasar global,” ujar Cak Imin di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Program ini akan memprioritaskan tiga bidang keterampilan utama, yaitu Pengelasan (welder), Perawatan lansia (caregiver), dan Perhotelan (hospitality). Ketiga sektor tersebut dinilai memiliki permintaan tenaga kerja tinggi di luar negeri, terutama di Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan Timur Tengah.
“Kami akan memperbanyak beasiswa kursus bagi lulusan SMA dan SMK di bidang-bidang yang paling dibutuhkan pasar luar negeri seperti welder, caregiver, dan hospitality. Termasuk pelatihan bahasa asing yang kini menjadi kunci utama kesiapan tenaga kerja,” tambahnya.
Cak Imin menyebut, penyaluran beasiswa dan pelatihan luar negeri akan mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2025, dengan jumlah peserta tahap awal yang masih disesuaikan dengan kapasitas pelatihan. Pemerintah menargetkan, program ini akan diperluas pada Januari 2026 agar dapat menjangkau lebih banyak calon tenaga kerja muda.
“Tahap awal beasiswa dimulai akhir tahun ini dengan jumlah tertentu, kemudian akan diperluas pada Januari mendatang agar bisa menjangkau lebih banyak peserta,” jelasnya.
Lebih lanjut, Cak Imin menegaskan bahwa program ini tidak sama dengan inisiatif penyediaan 500.000 tenaga kerja yang dikelola oleh Kemenko Perekonomian bersama Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).
“Program ini berbeda dengan yang dijalankan Kemenko Perekonomian. Fokus kami lebih pada peningkatan kompetensi dan kesiapan kerja untuk pasar luar negeri,” tegasnya.
[RWT]
Related Posts
- Peminat SMK di Kaltim Terus Meningkat, Tahun Ini Capai 26 Ribu Siswa Baru
- Pemprov Kaltim Komitmen Ringankan Biaya Pendidikan SMK Swasta Lewat Peningkatan BOSP
- Pengangguran Kaltim Turun, Tapi Lulusan SMK Masih Jadi Penyumbang Terbanyak
- Wajibkah Laporkan Barang Bawaan ke Luar Negeri? Ini Penjelasan Bea Cukai
- Apakah Ada Lowongan CPNS 2024 untuk Lulusan SMA/SMK?







